SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Bisnis-Nancy Junita)

Solopos.com, SOLO — Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyoroti kaum ibu yang mengantre di banyak tempat demi minyak goreng menuai kontroversi.

Megawati menganjurkan emak-emak memasak dengan merebus bukan dengan menggoreng. Yang menjadi kontroversi adalah saat Ketua Umum PDIP itu mencontohkan masakan rujak.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Bukan masalah mahalnya beli minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya? Sampai kalau sekarang kita liat toh hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya itu sampai ngelus dada. Apa tidak ada cara merebus atau mengkukus atau seperti rujak. Itu menu Indonesia lho. Lah kok jelimet gitu,” kata Megawati dalam sebuah webinar itu, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga: Pernyataan Mega Soal Ibu-Ibu Antre Migor Dilawan Video Lawas Cak Nun

Akun @rafenditya menanggapi pernyataan Megawati soal rujak. Menurutnya, rujak pun tetap membutuhkan minyak goreng untuk menggoreng bahannya seperti kacang, tahu dan tempe.

“Detik ke 00:37 ‘Seperti rujak!’ Hallo rujak itu pake kacang, tahu, tempe, yang digoreng. Ya bisa sih kacangnya disangrai, tempe tahunya dikukus. Tapi…” tulisnya.

Sebagian besar menganggap pernyataan Megawati itu sebagai bentuk ketidakempatian kepada rakyat kecil yang kesulitan mendapatkan minyak goreng murah.

Tanggapan warganet itu mulai yang serius hingga jenaka. Akun Twitter @BossTemlen menyindir nasi goreng yang diganti menjadi nasi rebus untuk melaksanakan anjuran Megawati.

Baca Juga: Video Lawas Cak Nun: Jangan Salahkan Mbak Mega

“Nasi goreng jadi nasi rebus dong,” tulis @BossTemlen.

“Bibik saya, dia hidup dari membuat cucur pandan dan aneka keripik. Dengan keadaan minyak dan harga saat ini, otomatis menganggu kegiatan usaha, ekonomi dan bahkan hidupnya. Gilak, emang dikira hanya selesai dengan direbus? Orang kalau udah kenyang & kelamaan kenyang, suka aneh,” tulis @FitriMawagusony.

“Terus orang yang jualan mendoan, tahu goreng, pisang goreng, bala-bala, molen, bakwan, dll. Gorengnya terus pakai apa boss??? Pertamax?? Apa pakai solar???” komentar @Alwi_bf.

Ada juga akun @Userword_ yang membandingkan PDIP saat menjadi oposisi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan saat ini sebagai partai penguasa.

Baca Juga: Megawati Peroleh Penghargaan karena Berhasil Atasi Krisis Moneter 1998

“Dulu jamannya Presiden SBY baru aja BBM naik aja udah didemo. Eh era sekarang yang KATANYA parTAI WonG CiliK harga harganya pada naik semua. BBM juga naik kaga ada tuh yang namanya DEMO. Mungkin kalo didemo bakal ditangkap kalo ga ya ditembak,” tulisnya.

“Ini tuh sama kayak: pas bensin naik semua, yang miskin ga sanggup beli disuruh naik sepeda ontel/jalan kaki biar lebih sehat. Pas beras naik, yang miskin ga sanggup beli, disuruh makan singkong dan ubi dengan alasan lebih menyehatkan. Enak banget emang kalau orang kaya yang ngomong,” tulis @dhee_dood.

“Orang ini makan apa tiap harinya? Jadi penasaran,” komentar @MaasRidM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya