SOLOPOS.COM - Ilustrasi bangunan sumur dari hasil program air minum sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Solopos.com, SRAGEN — Warga di empat rukun tetangga (RT) di Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, kini bisa menikmati air bersih dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Yang bikin warga senang, mereka hanya ditarik retribusi senilai Rp1.000 per meter kubik pemakaian air bersih Pamsimas tersebut.

Pamsimas dibangun dengan dana bantuan pemerintah pusat senilai Rp400 juta pada September 2022. Awal pembangunan sumur dalam untuk Pamsimas itu keluar gas sehingga lokasi berpindah. Di lokasi baru itu debit airnya banyak sehingga bisa mencukupi kebutuhan air bersih untuk empat RT.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Desa Jambanan, Sugino Welly, mengungkapkan sumur Pamsimas itu dikelola masyarakat dan bisa melayani 400 sambungan rumah (SR) di lingkungan RT 021, RT 022, RT 023, dan RT 024. “Debitnya besar. Airnya dinaikkan dengan menggunakan pompa. Pamsimas ini dikelola masyarakat dengan menarik retribusi Rp1.000 per meter kubik. Saya menyarankan kepada pengelola supaya tetap mempertimbangkan pemeliharaan Pamsimasnya,“ jelasnya kepada Solopos.com, Rabu (29/3/2023).

Dia meminta pengelola Pamsimas mengalokasikan dana pemeliharaan pompa dari hasil retribusi masyarakat, jangan seluruhnya dihabiskan untuk operasional. Dengan adanya layanan air bersih Pamsimas ini, sambung Sugino, banyak masyarakat yang diuntungkan karena bisa mendapatkan air bersih dengan harga yang murah,

“Biaya bulanan untuk air bersih kini jauh lebih murah ketimbang saat menjadi pelanggan PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum]. Program ini juga salah satu program pengentasan kemiskinan karena pemakaian per bulan antara Rp25.000-Rp35.000,“ katanya.

Ketua RT 023 Kwayon, Widodo, mengungkapkan pemakaian airnya rata-rata per bulan hanya Rp35.000 untuk satu sambungan rumah. Ia memiliki dua sambungan rumah. “Saat pakai PDAM per bulan bisa habis Rp225.000 per sambungan rumah. Jadi manfaat Pamsimas ini sakpole,“ katanya.

Direktur Umum PDAM Tirtonegoro Sragen, Handoko, saat dihubungi Espos, Rabu, mengaku keberadaan program Pamsimas berdampak pada berkurangnya jumlah pelanggannya. Sebenarnya sepanjang keberadaan Pamsimas dipetakan, menurutnya itu tidak mengganggu pelayanan PDAM. Tetapi realitanya banyak pelanggan PDAM yang memilih putus sambungan karena Pamsimas berdiri di wilayah pelayanan PDAM.

“Datanya ada di kantor,“ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya