SOLOPOS.COM - Warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menunjukkan elang hitam yang diselamatkan seorang warga saat mencari rumput di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Selasa (18/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menemukan seekor elang hitam tergeletak di rerumputan. Elang dalam kondisi sakit itu langsung dibawa ke kampung untuk segera dirawat serta dilaporkan ke petugas Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Elang hitam itu ditemukan seorang warga bernama Narso Tukiyo Wiyono saat ngarit atau mencari rumput untuk pakan ternak di jurang Argo Belah yang berada di wilayah Deles kawasan TNGM, Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 09.00 WIB. Elang ditemukan Narso dalam kondisi tergeletak di rerumputan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Diperkirakan, elang tersebut kedinginan lantaran pada bagian dada basah. Elang lantas dibawa ke kampung dan warga melakukan penyelamatan darurat untuk memulihkan kondisi elang tersebut. “Kondisi kesehatannya dipulihkan, kami coba menghangatkan tubuh elang menggunakan hair dryer serta menutup kain sambil kami laporkan ke petugas TNGM,” kata salah satu warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Sukiman, kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: BTNGM Ungkap Perilaku Satwa di Gunung Merapi Kini Masih Normal

Tak berapa lama, petugas dari TNGM Resor Kemalang mendatangi rumah warga dan melihat secara langsung kondisi elang tersebut. Petugas kemudian mengevakuasi elang itu untuk dilakukan pemulihan.

Petugas Pengolah Data TNGM Resor Kemalang, Ponco Waluyo, menjelaskan elang hitam itu langsung diserahkan ke petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) untuk dilakukan karantina dan dipulihkan kondisi kesehatannya sebelum dilepaskan kembali ke alam liar. “Kondisinya lemah dan masih hidup. Kalau kisaran umur sekitar tiga tahun,” jelas dia.

Ponco menjelaskan elang tersebut menjadi salah satu satwa endemik Merapi dan dilindungi. Selain elang hitam, jenis elang lainnya yang menjadi satwa endemik Merapi dan dilindungi seperti elang Jawa, elang sikep madu, elang brontok, serta elang tidung. Elang-elang itu masih terbang bebas dan populasinya cukup banyak di kawasan lereng Gunung Merapi.

Baca Juga: KONSERVASI HEWAN : Elang Jawa Merapi Tinggal Empat, Ini Penyebabnya

Namun, Ponco menegaskan elang dan satwa endemik Merapi lainnya dilindungi undang-undang. Satwa-satwa tersebut dilarang diburu. “Untuk melindungi satwa-satwa di lereng Merapi dari perburuan, kami bekerja sama dengan kelompok masyarakat,” kata Ponco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya