SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah pada area Solo Car Free Day di Jl Jend Sudirman, Minggu (31/10/2022). (Istimewa/@gibran_tweet)

Solopos.com, SOLO–Sampah Solo Car Free Day  (CFD) terus menjadi persoalan. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta pendapat para netizen mengenai solusi persoalan sampah.

Hal itu dilakukan Wali Kota Solo melalui akun Twitter-nya @gibran_tweet dengan mengunggah foto tumpukan sampah di Jl. Jend. Sudirman, Solo, Minggu (30/10/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Foto uang diunggah Wali Kota Solo menunjukkan sampah yang tampak pada kantong maupun karung merupakan sampah plastik kemasan minuman.

Sampah setelah car free day. Ada yg setuju CFD tanpa pedagang? Atau ada ide lain?” tulis Wali Kota Solo melalui caption-nya.

Tweet Gibran mendapatkan berbagai respons warganet. Ada 826 retweet, 355 kutipan tweet, dan 9.904 suka, Senin (31/10/2022) pukul 08.29 WIB.

Baca Juga: Bersih-Bersih Minggu Depan, Gibran Ingin Tunjukkan Sriwedari Milik Pemkot Solo

Sejumlah balasan Tweet kepada Gibran, di antaranya, memberikan sanksi bagi pembuang sampah sembarang, penghargaan bagi yang mau menukar sampah, membuat satuan tugas (Satgas) CFD, tetap mengizinkan pedagang, namun bertanggung jawab mengenai sampah, dan sehari untuk event saja tanpa ada transaksi jajan pada CFD.

Salah satu pengguna Twitter dengan akun @indchyz menjelaskan Pemkot Solo untuk memperbanyak trash bag serta merangkul sukarelawan.

Perbanyak trash bag pak, rangkul para relawan peduli lingkungan buat rutin paring edukasi ke msyrkt,” tulisnya.

Pengguna @ZoneVenomWar mengusulkan untuk membuat satuan tugas CFD, memperbanyak kamera CCTV, dan membuat Satgas CFD.

Kalau ada yang buang sampah terjunkan pasukan ala densus 88, kasih sirine, biar heboh terapkan denda kepada pelaku…” tulisnya dengan emoji ketawa.

Baca Juga: Pemuda Penggerak Kumpulkan 341 Sampah Puntung Rokok di KTR Solo

Pengguna lainnya @Jejeyuhuu menjelaskan kotanya menyediakan tempat penukaran botol plastik pada CFD. Menukar sampah bisa mendapatkan imbalan bibit tanaman.

Kalo di kota saya ada tempat penukaran botol plastik di CFD mas. Mereka pakai mobil box. Bisa tuker Kayak botol akwa, leminerul, dll. Sayangnya sih baru botol aja. Tapi gpp ada kemajuan dikit. Saya nuker kira kira 7-8 botol kecil leminerul dpt imbalan 2 bibit tanaman,” tulisnya.

Pengguna @Teguhwidiarto menjelaskan sumber masalah bukan pada pedagang. Meskipun CFD tanpa pedagang, warga yang beraktivitas bisa saja beli makanan di luar area CFD lalu meninggalkan sampahnya.

titik beratnya bukan pedagang keliatannya mas, walopun tanpa pedagang, pengunjung masih bisa beli diluar area, tapi bisa meninggalkan sampahnya di area CFD. lebih ke meningkatkan kesadaran masyarakatnya sih mas,” jelasnya.

Baca Juga: Ada Copet di Area CFD, Dishub Solo Dirikan di Tenda Istirahat Copet

Pengguna @Dd_77777777 menjelaskan apabila CFD tanpa pedagang kurang bijak. Kemungkinan banyak pedagang yang menantikan momen CFD untuk mendapatkan keuntungan lebih setiap pekan.

Klo cfd tanpa pedagang rasanya kurang bijak mas wali, mungkin bnyak pedagang yg menantikan cfd untuk merauk pendapatan yg lebih,  klo masalah sampah itu emang kesadaran dari masing2 individu, mungkin di setiap sudut di kasih himbauan untuk buang sampah pada tempatnya,” tulisnya.

Dia menjelaskan usulannya yang lain berupa hukuman untuk membersihkan area CFD atau memungut sampah minuman 20 cup minuman bagi warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya