SOLOPOS.COM - Kucing jalanan yang menjadi korban kekerasan dipamerkan dalam kegiatan Kampanye Adopsi Kucing Jalanan di Palur Plaza Karanganyar pada Minggu (30/1/2022). (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR-Kasus dugaan penembakan kucing ditemukan di Kabupaten Karanganyar. Pelaku melukai kucing dengan rentetan tembakan menggunakan senapan angin.

Dugaan penembakan kucing yang ditemukan di Karanganyar ini menjadi keprihatinan para pecinta kucing Soloraya lantaran diduga telah berlangsung sejak tujuh lalu. Pemilik Rumah Diffabel Meong Solo, Ning Hening Yulia mengungkap kasus dugaan penembakan kucing oleh salah satu warga di Kabupaten Karanganyar kini dalam pengumpulan data.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami menyebut Kanganyar sebagai juara peluru. Setelah di tahun lalu ada kasus penembakan kucing dengan senapan angin, sekarang kami mendapatkan laporan kasus serupa,” ungkapnya ketika dijumpai di sela Kampanye Adopsi Kucing Jalanan di Atrium Palur Plaza Karanganyar, Minggu (30/1/2022).

Baca Juga: Sopir Ngantuk, Mobil Nyemplung Parit di Plesungan Karanganyar

Di tahun lalu, kasus penembakan kucing di Karanganyar telah sampai ke jalur hukum dan telah selesai. Sementara dugaan kasus serupa kembali terjadi di Karanganyar. Ironisnya kasus penembakan kucing yang baru ini dilakukan pelaku sejak tujuh tahun lalu. Sehingga jumlah kucing yang menjadi korban kebiadaban pelaku ini diduga lebih banyak. Pelaku menghabisi kucing-kucing tersebut dengan rentetan tembakan senapan angin.

“Kami sudah mengumpulkan keterangan dari para tetangga. Data kami peroleh, pelaku ini menembaki setiap kucing yang masuk ke halaman rumahnya,” katanya.

Menurutnya kasus rentatan kasus penembakan kucing tersebut telah sampai ke telinga Bupati Karanganyar Juliyatmono. Pihaknya pun mengapresiasi dukungan orang nomor satu di Karanganyar ini agar kasus tersebut dibawa ke ranah hukum. “Saya menyebut pelaku ini psikopat karena sudah tujuh tahun hobi menembaki kucing,” bebernya.

Baca Juga:  Asal Usul Karanganyar Disebut Bumi Intanpari

Dia mendesak kepada Bupati Karanganyar untuk menerbitkan peraturan bupati (Perbup) tentang stop kekerasan terhadap kucing. Perbup tersebut diharapkan mampi menjerat pelaku kekerasan terhadap hewan, salah satunya kucing. Menurutnya kasus kekerasan terhadap kucing jalanan terus meningkat. Karena itu pihaknya maraton mengkampanyekan adopsi kucing jalanan kepada masyarakat. Merujuk catatannya sepanjang 2019 kasus pembuangan kucing kecil di wilayah Soloraya mencapai 700 ekor. Kemudian di 2020 meningkat menjadi 800 ekor kucing dan 2021 mencapai 1.200 kucing. Kondisi ini menjadi keprihatinan bersama.

“Kucing-kucing ini dibuang ditempat sampah, selokan dan sebagainya. Populasi kucing ini memang meningkat dari tahun ke tahun. Jadi kami sebagai cat rescue atau penolong kucing diharapkan bisa menekan populasi kucing sekaligus meminimalkan kekerasan,” katanya.

Baca Juga: Senin Besok Obor Pesonas Singgah di Karanganyar

Pencinta kucing asal Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Atik Mardiyah, mengapresiasi adanya kegiatan kampanye adopsi kucing jalanan. Menurutnya kegiatan tersebut mampu menyelamatkan kucing-kucing liar yang banyak menjadi korban kekerasan.

“Saya mengadopsi dua kucing jalanan, satu kucing ada masalah pada telingannya dan satu kucing lainnya kondisi sehat. Banyak kasus kucing jalanan menjadi korban kekerasan dan saatnya kita mengadopsi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya