SOLOPOS.COM - Kondisi jalan penghubung Klaster Ngebung, Kecamatan Kalijambe dan Klaster Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, rusak, Minggu (30/1/2022). (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Jalan penghubung Kawasan Sangiran Klaster Ngebung, Manyarejo, dan Klaster Bukuran ambles, tepatnya di Dukuh Wonolelo RT 014, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (30/1/2022), kondisi jalan ambles kira-kira 50 sentimeter (cm). Jalan tersebut rawan apabila dilewati kendaraan, tetapi masih ada motor yang nekat melewati bahu jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Jalan rusak berada di dekat tikungan dan kontur jalan miring. Jalan rusak atau bergeser itu sepanjang 75 meter. Selain itu, kondisi tanah sekitar jalan itu retak-retak.

Baca Juga : Rampung! Jalan Menuju Museum Sangiran Sragen Sudah Mulus dan Lebar

Salah satu perangkat Desa Ngebung, Aris Santoso, menjelaskan jalan rusak dan tanah bergeser akibat curah hujan tinggi. Area tanah yang bergeser berada di dekat parit yang tergolong dalam.

“Kejadian awal pada Kamis [20/1/2022] belum separah ini. Warga bergotong-royong dihadiri pemerintah desa. Kami mengecor jalan,” kata dia.

Dia menjelaskan jalan yang sudah diperbaiki warga sudah bisa dilewati kendaraan roda empat, tetapi jalan kembali rusak pada Kamis (27/1/2022). Saat itu, hujan lebat sehingga membuat tanah bergerak.

Baca Juga : Asale Sangiran, Ternyata Dulunya Lautan Purba di Sragen

“Jalan ini jalan Dinas Pekerjaan Umum [DPU] Sragen yang sangat vital untuk pariwisata, antarkecamatan, dan antarklaster [Kawasan Sangiran]. Di sana ada Klaster Ngebung, Manyarejo dan Klaster Bukuran,” paparnya.

Warga setempat, Suyatno, 35, berharap akses jalan segera diperbaiki untuk mempermudah mobilitas warga. “Ada jalan alternatif namun jauh dan licin. Kondisi jalan berlumut karena jarang dilewati,” jelasnya.

Terpisah, Kabid Bina Marga DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, menjelaskan DPU Sragen telah melihat kondisi jalan. “Saya ke sana melihat kondisi tanahnya belum stabil. Gerak terus itu kemungkinan akan turun lagi jalannya. Kami menutup jalan sekitar 100 meter. Jalan yang putus itu lebih kurang 75 meter,” ujar dia.

Baca Juga : 360 Turis Kunjungi Museum Sangiran di Hari Pertama Buka

Albert mengatakan jalan yang rusak tersebut dibangun pada 2019. Dia akan melaporkan kepada pimpinan mengenai kejadian serta rencana penanganan jalan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya