SOLOPOS.COM - Sukarelawan TKC Karanganom menunjukkan bagian ambulans yang diduga terkena lemparan batu saat melintas di Jl Mayor Kusmanto, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Senin (2/8/2021) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Mobil ambulans Tim Kubur Cepat (TKC) Karanganom, Klaten, diduga dilempari batu oleh orang tak dikenal, Senin (2/8/2021). Saat itu ambulans tengah membawa jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (2/8/2021) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu ambulans dikemudikan anggota sukarelawan TKC Karanganom, Hartono, bersama Wegik membawa jenazah dari RS Panti Rapih Yogyakarta.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Jenazah itu akan diantarkan ke Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten, untuk dimakamkan. Ambulans berjalan diikuti mobil keluarga pasien. Hartono menceritakan lantaran membawa jenazah, rotator serta sirene ambulans dinyalakan.

Baca Juga: 1 Peleton Polisi Dikerahkan Semprot Disinfektan di Jalanan Klaten

Sesuai prosedur, Hartono bersama Wegik wajib mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Apalagi, kondisi pasien sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes antigen. Sepanjang perjalanan tak ada kendala yang dialami sopir mobil ambulans yang diduga dilempari batu di Klaten itu.

Namun, saat melintas di Jl Mayor Kusmanto, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, secara tiba-tiba Hartono dikejutkan suara keras pada bagian sisi samping kanan mobil.

Belakangan diketahui suara itu berasal dari batu yang membentur bodi mobil. Namun, Hartono memilih tetap melajukan ambulans. “Kalau kami berhenti atau mengejar yang melempar, kami takut karena membawa Covid-19. Makanya, kami tetap fokus membawa jenazah agar segera bisa dimakamkan,” kata Hartono saat ditemui wartawan di Posko TKC Karanganom, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Bantuan Mengalir untuk Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Klaten

Bodi Sisi Kanan Penyok Sedalam 3 Cm

Setelah jenazah dimakamkan, ambulans yang diduga dilempari batu itu lantas dibawa ke posko TKC Karanganom, Klaten, dan dicek. Ternyata bagian bodi mobil sisi kanan penyok sedalam 3 sentimeter. “Untungnya tidak mengenai kaca. Kami tidak tahu dari mana dan siapa yang melempar [batu] karena posisi saat itu malam dan jalan sepi,” katanya.

TKC Karanganom memutuskan melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian. Mereka berharap pelaku pelemparan batu ke arah ambulans yang melintas bisa segera ditangkap untuk memberikan efek jera. “Kalau sedang tidak membawa jenazah, kami tentu tidak akan menyalakan rotator maupun sirene,” jelasnya.

Baca Juga: Waduh, Tingkat Keterisian Bed RS Rujukan Covid-19 Klaten Masih Tinggi Lur!

Sekretaris Kecamatan Karanganom, Wachyu Adhy Pratomo, membenarkan adanya peristiwa ambulans dilempari batu dan sudah melapor ke aparat kepolisian. Peristiwa ambulans sukarelawan Karanganom dilempar batu baru kali pertama terjadi.

“Ya memang mau bilang terganggu ada masyarakat yang terganggu [suara sirene ambulans]. Tetapi kondisi [menyalakan rorator dan sirene] itu kan situasional seperti ketika membawa jenazah. Ketika kondisi ambulans kosong, saya yakin teman-teman tidak akan menyalakan sirene maupun rotator,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya