SOLOPOS.COM - Ilustrasi air. (Freepik.com).

Solopos.com, KLATEN — Sebagian wilayah Desa Jambakan, Kecamatan Bayat menjadi salah satu desa di Klaten yang kini mengalami krisis air bersih. Sekitar 200 keluarga di desa yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY itu terdampak krisis air bersih.

Guna memenuhi kebutuhan air bersih, warga membeli. Harga air bersih per tangki ukuran 5.000 liter sekitar Rp200.000 hingga Rp225.000. Selain itu, warga mendapatkan dropping air bersih dari BPBD Klaten.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Desa (Kades) Jambakan, Jaka Hartono, mengatakan sekitar lima pekan lalu pemerintah desa mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Klaten.

“Setiap pekan mendapatkan bantuan empat tangki dari BPBD. Itu setiap Senin. Sudah berjalan sekitar lima pekan ini. Untuk kondisi kekeringan tahun ini tidak terlalu parah. Yang parah pada 2019 karena setiap rumah selama musim kemarau bisa membeli air bersih tujuh hingga 10 kali,” kata Jaka saat ditemui di wilayah Kecamatan Klaten Tengah, Senin (19/9/2022).

Jaka menjelaskan wilayah yang terdampak krisis air bersih berada di Dukuh Doyo dan sebagian wilayah Dukuh Widoro dan Dukuh Karangwuni.

Baca Juga: Musim Kemarau, 4 Desa di Lereng Merapi Klaten Ini Mulai Minta Dropping Air

“Kalau total yang terdampak kekeringan ada 200 keluarga,” kata Jaka.

Jaka menjelaskan di Jambakaan ada tujuh wilayah dukuh. Terkait kondisi air rumah tangga warga di dukuh lainnya, Jaka menjelaskan tak mengalami krisis air bersih. Rumah warga di dukuh lainnya sudah teraliri air bersih dari PDAM serta ada mendapatkan aliran air bersih dari sumur Pamsimas.

“Mudah-mudahan dua atau tiga tahun ke depan jaringan PDAM bisa sampai ke dukuh-dukuh yang saat ini menjadi langganan krisis air bersih,” jelas dia.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan distribusi bantuan air bersih terus dilakukan BPBD memenuhi permintaan dari desa. Berdasarkan data yang dihimpun hingga pekan lalu, jumlah total air bersih yang sudah didistribusikan BPBD sebanyak 49 tangki masing-masing berisi 5.000 liter.

Baca Juga: Tumben! BPBD Klaten Belum Dropping Air di Daerah Langganan Kekeringan

Distribusi air bersih itu dilakukan ke Desa Kendalsari, Sidorejo, Tlogowatu, Tegalmulyo, dan Tangkil di Kecamatan Kemalang. Selain itu ke Desa Jambakan di Kecamatan Bayat.

Sri Winoto menjelaskan beberapa desa yang sebelumnya mengalami krisis air bersih kini sudah terbebas dari kekurangan air bersih.

“Di Balerante itu sudah tercukupi, termasuk di Panggang, Kecamatan Kemalang. Desa-desa itu mendapatkan aliran air bersih dari Sumber Bebeng. Di daerah lain ada yang sudah dilayani melalui Pamsimas. Sekarang pasokan sudah mulai berkurang,” kata Winoto.

Winoto mengatakan justru saat ini pelayanan penyaluran air bersih dilakukan ke daerah-daerah yang sebelumnya tak menjadi perhatian utama ketika kemarau tiba.

Baca Juga: Air PDAM Klaten Macet, Warga 2 Desa di Karanganom Ini Masih Kelimpungan

“Seperti di Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang. Mereka mengajukan bantuan air bersih karena mesin pompa air rusak,” jelas Winoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya