SOLOPOS.COM - Ilustrasi--Setop Covid-19. (freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR – Stok alat pelindung diri (APD) petugas pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Karanganyar menipis. Begitu pula dengan stok disinfektan milik BPBD Karanganyar.

APD dan disinfektan yang disimpan BPBD Karanganyar itu diprediksi hanya bisa bertahan hingga November 2020. Mengetahui hal tersebut, pihak BPBD Karanganyar berupaya mengajukan tambahan pasokan APD kepada BPBD Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, menyampaikan sudah mengajukan pengadaan APD kepada Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Jateng. Tetapi hingga Jumat (23/10/2020), BPBD Provinsi Jateng belum memberikan sinyal positif terkait permintaan pengadaan APD untuk petugas pemulsaraan jenazah di Karanganyar.

"Kami buat ajuan kembali untuk pengadaan ke [BPBD] Provinsi Jateng. Saya tanyakan ke bidang logistik provinsi katanya baru naik ke meja pimpinan. Belum ada disposisi. Intinya belum bisa kami bawa. Tapi sejauh ini [stok APD] masih cukup," kata Sundoro saat dihubungi Solopos.com, Jumat (23/10/2020).

Kreatif! Film Pendek Ojo Ngeyel Jadi Sarana Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19 di Jumapolo

Stok Menipis

Sundoro menyampaikan stok APD di BPBD Kabupaten Karanganyar untuk petugas pemulasaraan jenazah dan penyemprot disinfektan hanya bisa bertahan hingga satu bulan.

Kondisi tersebut dengan catatan kasus kematian akibat Covid-19 tidak meningkat. Sundoro mengungkapkan kasus kematian di Karanganyar rata-rata satu hingga tiga orang per hari.

"Hampir setiap hari ada yang meninggal. Satu orang. Pernah sampai tiga orang. Maka kami sampaikan ke provinsi berkaitan dengan kebutuhan APD. Kondisi [kebutuhan APD] juga dialami BPBD lain di Jateng," tuturnya.

Libur Panjang, Kendaraan Masuk Jateng Diprediksi Naik, Siap-Siap Macet!

Meski demikian, Sundoro memastikan BPBD Kabupaten Karanganyar akan terus melayani permintaan bantuan pemulasaraan dan penyemprotan disinfektan selama pandemi Covid-19.

"Sing penting diatasi kalau dimintai tolong. Sejauh ini [APD] masih cukup. [Kalau] ora [cukup] mengko ya digolekne sik, ditukokne sik. Jadi kalau dari provinsi belum turun ya pengadaan [sendiri] dulu. Mandegani sik, sing penting lancar," ungkapnya.

Di sisi lain, Sundoro menyampaikan kondisi anggota BPBD yang tergabung dalam tim pemulasaraan dan penyemprot disinfektan sehat. Mereka rutin mengikuti tes swab satu kali salam sebulan.

Tidak Jajan Kuliner di Luar Tapi Tertular Covid-19, Tokoh Ini Berbagi Kisahnya

Terlatih

Sundoro juga menyampaikan bahwa anggotanya sudah mendapatkan pelatihan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 dan penyemprotan disinfektan di lingkungan yang terpapar.

"Mereka sudah dilatih sesuai protokol kesehatan. Sebelum berangkat saya kontrol. APD komplet, alat pendukung, protokol kesehatan dijalankan. Semua sudah paham. Tes swab sebulan sekali. Kali terakhir negatif semua," kata dia.

Derita Warga Miskin Myanmar Makan Ular & Tikus Selama Lockdown

Sundoro menjamin seluruh petugas BPBD Karanganyar telah menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah penggunaan APD sekali pakai oleh petugas pemulasaraan jenazah pasien positif Covid-19. APD tersebut akan dibakar setelah selesai dipakai.

"APD sekali pakai, bakar, buang. Kalau sepatu karet itu cukup disterilkan menggunakan disinfektan dan dijemur. Protokol kesehatan untuk mereka saya jamin aman dan taat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya