SOLOPOS.COM - Seorang siswa menutup mukanya saat disuntik vaksin Sinovac di SD Muhammadiyah Sragen, Jumat (17/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen menyiapkan 192.000 dosis vaksin Sinovac untuk vaksinasi dosis pertama anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi anak ini sudah dimulai per Jumat (17/12/2021) dengan menyasar siswa SD. Diharapkan vaksinasi dosis pertama ini rampung pada akhir Desember 2021.

Kepala Dinkes Sragen, Hargiyanto, menjelaskan ada 92.460 siswa SD yang jadi target sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini. Data tersebut diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen. Jumlah sasaran tersebut masih terus divalidasi oleh puskesmas yang memiliki kewenangan menentukan sasaran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hargiyanto mencontohkan Puskesmas Miri yang melakukan vaksinasi anak 6-11 tahun dengan sasaran tiga SD di wilayah Desa Gilirejo. Tiga SD itu yakni SDN 1 Gilirejo dengan sasaran 106 orang, SDN 2 Gilirejo dengan sasaran 67 orang, dan SDN 3 Gilirejo dengan sasaran 94 orang. Sehingga totalnya 267 anak. Puskesmas Miri juga melakukan vaksinasi ke SD-SD di Gilirejo Baru dengan total sasaran 236 orang.

Baca Juga: Di Warung di Sragen Ini Bisa Makan Sepuasnya Bayar Seikhlasnya

“Syaratnya kartu keluarga (KK) dan izin orang tua. Kalau orang tua tidak mengizinkan, maka anak tidak disuntik. Puskesmas tetap validasi data sambil bekerja maraton untuk merampungkan vaksinasi pada akhir tahun ini. Tenaga memang harus banyak. Dosis kedua nanti diberikan setelah 28 hari. Stok vaksin yang disiapkan sebanyak 192.000 dosis Sinovac,” ujarnya.

Capaian Vaksinasi

Hargiyanto menerangkan capaian vaksinasi sekarang sudah mencapai 78%. Bila mengacu pada data kartu tanda penduduk (KTP) Sragen , capaian vaksinasi sudah mencapai 88%. Khusus untuk capaian vaksinasi warga lanjut usia sudah 73%.

Di wilayah Kota Sragen, vaksinasi dilakukan di SDN 3 Tangkil, SD Muhammadiyah Sragen, SD Al-Azhar, SLB Bagaskara, dan MI Kasuka Alfatah. Vaksinasi di SD Muhammadiyah Sragen diikuti 270 orang. Para siswa digilir per kelas untuk mengikuti vaksinasi yang dilakukan Puskesmas Sragen Kota.

Baca Juga: Selama Pandemi SPBU Mini Bermunculan di Sragen

Seorang siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Sragen, Khaisan Mirza Nur Ridwan, mengaku tidak takut vaksin karena tidak sakit. Dia mengaku kedua orang tuanya sudah mengizinkan. “Saya ikut vaksin biar tidak kena Virus Corona. Virus itu penyakit dengan gajala panas, batuk, dan sesak nafas,” katanya saat ditanya Solopos.com, Jumat.

Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Sragen, Aldi, pun mengaku tidak sakit disuntik saat ikut vaksin karena rasanya seperti digigit semut. “Bapak dan Ibu serta kakak sudah vaksin semua. Yang belum adik karena masih berumur empat tahun. Ya, nanti disuntik lagi karena vaksinnya harus dua kali. Untuk yang kedua kapan tidak tahu,” katanya.

Kepala SD Muhammadiyah Sragen, Sumarno, menyampaikan 100% siswanya ikut vaksinasi. Kalau ada yang menangis, menurutnya, itu wajar. Dia berharap dengan vaksinasi masif maka pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan penuh.

Baca Juga: Setahun Berlalu, Apa Kabar Kasus Pemerkosaan Anak Sukodono Sragen?

“Setiap siswa yang habis vaksin dilakukan observasi 30 menit dan kemudian pulang. Khusus hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar. Sasarannya hanya siswa yang berumur 6-11 tahun. Sebenarnya ada 28 anak yang umurnya 12 tahun. Mereka sudah mendahului ikut vaksin,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya