SOLOPOS.COM - Kondisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jl. Masaran-Plupuh, Sragen, Jumat (17/12/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) skala kecil mulai bergeliat di Kabupaten Sragen sejak 2020 atau saat pandemi Covid-19. Sayangnya, Pemkab Sragen belum punya data secara terperinci soal banyaknya SPBU mini ini.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (17/12/2021), tampak Pertashop Pertamina baru beroperasi jalan Masaran-Plupuh tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh. Tak jauh dari lokasi SPBU mini itu ada sejumlah warung atau toko kelontong yang menjual bensin menggunakan mesin khusus atau biasa disebut Pertamini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Para pengguna kendaraan jadi punya lebih banyak pilihan untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) selain di SPBU. Mereka tak harus pergi ke SPBU yang lokasinya lumayan. SPBU terdekat dari Desa Karanganyar adanya di Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh dan Jl.Solo-Sragen KM 17,5, Masaran.

Baca Juga: Di Warung di Sragen Ini Bisa Makan Sepuasnya Bayar Seikhlasnya

Kepala Desa Karanganyar, Sugiyanti, menjelaskan Pertashop Pertamina di wilayahnya mulai beroperasi sejak dua bulan terakhir. Pemilik usaha bukan warga setempat. Namun, warga sekitar tidak keberatan dengan usaha baru tersebut.

“Awalnya saya enggak berani [memberi izin], saya minta orangnya [pemilik Pertashop] izin ke warga langsung karena ada toko di sekitar situ,” kata dia.

Dia menjelaskan Pertashop Pertamina hanya menjual produk Pertamina khususnya Pertamax. Pertashop tidak bersaing dengan toko kelontong yang menjual sejumlah produk Pertamina, antara lain pertalite.

Sekitar jarak 2,5 kilometer dari Pertashop di Desa Karanganyar, terdapat SPBU mini di Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Sragen. Layanan tersebut merupakan waralaba milik PT Indomobil Prima Energi. Lanskap SPBU tampak luas untuk memudahkan pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua membeli BBM.

Camat Masaran, Suratman, menjelaskan ada beberapa lokasi SPBU mini di wilayahnya, namun dia belum mendata sebab baru bertugas di Masaran. “Orang usaha mungkin melihat peluang bisnisnya melalui ekonomi wilayah sekitarnya,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Tedi Rosanto, menjelaskan izin usaha SPBU minim itu diberikan melalui perusahaan. Ia mengakui jumlah SPBU mini di Sragen bertambah signifikan sejak 2020, namun dinasnya belum memiliki data pasti.

Baca Juga: Setahun Berlalu, Apa Kabar Kasus Pemerkosaan Anak Sukodono Sragen?

Ia mengatakan secara keamanan, Pertahsop dan SPBU mini milik PT Indomobil Prima Energi memiliki standar kemananan yang tinggi, terutama dalam hal penyimpanan BBM. Tidak seperti Pertamini yang rawan kebakaran karena tidak ada standar keamanan yang jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya