SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona pemicu Covid-19 di udara. (Bisnis)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo memberikan perhatian khusus kepada usaha kuliner. Hal itu menyusul munculnya klaster penularan virus corona pada salah satu rumah makan di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, dalam wawancara dengan Solopos.com, Jumat (2/10/2020), meminta pengusaha kuliner untuk meningkatkan standardisasi protokol kesehatan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu sebagai langkah antisipasi munculnya klaster kuliner lainnya. Standar protokol kesehatan ini seperti mengatur ruangan dengan menetapkan jarak antarkursi.

Ini 2 SMA/SMK Solo Yang Akan Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Kemudian menyiapkan sarana prasarana cuci tangan dan mewajibkan memakai masker baik pelanggan maupun pegawai rumah makan. "Karyawan rumah makan itu juga harus selalu pakai masker. Tidak boleh lepas," kata Yunia.

Menurut Yunia, penularan Covid-19 pada usaha kuliner Sukoharjo berpotensi terjadi jika tempat makan tidak langsung dibersihkan ketika pelanggan meninggalkan meja seusai makan.

Terlebih lagi jika banyak pembeli melepas masker saat makan lalu mengobrol bersama teman atau keluarga dalam satu meja.

Muncul Klaster Kuliner Rumah Makan Ayam Goreng Di Sukoharjo, 11 Orang Positif Covid-19

Menjaga Jarak

Belum lagi jika ada karyawan yang melepas masker. Kondisi ini berpotensi menjadi sumber penularan virus dan memicu munculnya klaster penularan Covid-19.

"Petugas rumah makan harus membersihkan meja menggunakan cairan disinfektan begitu konsumen meninggalkan meja," katanya.

Yunia juga meminta warga Sukoharjo meningkatkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker saat keluar rumah, menjauhi kerumunan atau menjaga jarak, serta rajin cuci tangan. Hal ini seiring masih tingginya kasus positif corona.

Kantor DLH Sukoharjo Tutup Karena Covid-19, Bagaimana Nasib Pengangkutan Sampah?

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo mengungkapkan ada tambahan satu klaster penularan virus corona yang berasal dari usaha kuliner.

Usaha kuliner yang menjadi klaster penularan Covid-19 itu yakni warung makan ayam goreng di Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo.

Jumlah kasus positif dari klaster ini mencapai 11 orang yang semuanya menjalani isolasi mandiri. Kasus ini berawal dari pemilik warung makan yang meninggal dunia.

1.473 Warga Klaten Terjaring Razia Masker, Banyak Tenaga Untuk Bersihkan Fasilitas Umum Dong!

Melacak Pelanggan

Sebelum meninggal pemilik warung makan itu sempat menjalani uji swab. "Hasil swab keluar setelah yang bersangkutan meninggal dunia. Awalnya pasien suspek. Pemulasaran jenazah telah menggunakan protokol Covid-19," kata Yunia.

Setelah pemilik usaha kuliner itu meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19, Gugus Tugas Sukoharjo melakukan tracing kontak.

Tracing ini menyasar kontak erat baik lini keluarga maupun karyawan yang bekerja pada rumah makan tersebut. Dari hasil pelacakan dengan uji swab hidung dan tenggorokan melalui metode PCR, hasilnya 11 orang terkonfirmasi positif corona baik keluarga maupun karyawan.

Duh Biyung! Kasus Positif Covid-19 Sragen Tambah 30 Orang dalam Dua Hari

Rumah makan tersebut kini telah tutup sementara waktu guna menekan penyebaran virus corona. Gugus tugas juga masih melacak pelanggan yang menjadi kontak erat dengan kasus tersebut.

"Kasusnya corona dari klaster kuliner ini belum putus. Kami masih menunggu hasil swab kontak erat lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya