SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Satuan Tugas Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/8/2020). Seperti diketahui Kepala Disdikbud Wonogiri itu masuk dalam klaster Sempon. Dia sempat berinteraksi dengan salah satu pasien positif Covid-19 yang melakukan kontak erat dengan Ustaz Z dari Jatisrono.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain Gerindra, Ini 4 Parpol Yang Sudah Nyatakan Dukung Gibran dan Teguh di Pilkada Solo 2020

Setelah menjalani perawatan dan uji swab, dia dinyatakan sembuh dari Covid-19. Di sisi lain, dari 46 tes swab yang dilakukan terhadap pegawai Disdikbud baru keluar 11 spesimen. Dari jumlah tersebut hasilnya negatif Covid-19.

Di sisi lain, seluruh warga di Pondok Pesantren Sempon yang terpapar Covid-19 sudah dinyatakan sembuh. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, ada 38 orang yang terdiri dari santri, pembina, dan keluarga Ustaz Saefudin Arifin yang terpapar Covid-19.

10 Berita Terpopuler: Jika Purnomo Maju Cawali Solo, Putri Woelan Cucu PB XII Siap Jadi Cawawali

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Satgas telah melakukan tracing klaster Sempon tahap terkahir atau yang ketiga.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak ponpes untuk melakukan pemulihan di lingkungan ponpes. Meski sudah dinyatakan sembuh, kami berharap warga Sempon tetap menjalankan protokol kesehatan,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/8/2020).

Protokol Kesehatan

Atas kondisi tersebut, menurut dia, Satgas akan mencabut pos pengamatan yang dua pekan lalu didirikan di depan ponpes. Satgas juga akan menyanggupi permintaan yang diajukan para pemimpin pondok pesantren di Wonogiri.

Giliran Pasar Sunggingan Boyolali Tutup Sementara Karena Ada Pedagang Positif Covid-19

Permintaan tersebut yakni alat perlindungan diri berupa masker, sarung tangan, hand sanitizer dan alat pelindung diri (APD) lainnya. APD akan digunakan untuk melakukan kegiatan di ponpes.

“Kami penuhi kebutuhannya. Kami meminta pengasuh ponpes nantinya bisa mengedukasi para santri ketika beraktivitas,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya