SOLOPOS.COM - Petugas memilah sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, Jumat (2/3/2018). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KLATEN–Tempat pemrosesan akhir atau TPA Sampah Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, diperkirakan penuh untuk menampung sampah dari seluruh Klaten pada empat tahun mendatang. Guna memperjanjang umur pemanfaatan TPA, DLH Klaten mengoptimalkan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recylce (TPS3R).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, Srihadi, mengatakan saban hari rata-rata timbulan sampah yang terangkut ke TPA Troketon sebanyak 95 ton/hari atau 380 meter kubik/hari. Jika ditotal, jumlah timbulan sampah yang terangkut ke TPA dalam setahun mencapai 29.877 ton atau 119.508 meter kubik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Srihadi menjelaskan TPA Troketon dioperasikan sejak 2018. Total lahan di kawasan TPA Troketon sebesar 7 hektare (ha). Soal pengelolaan sampah di TPA, Srihadi menjelaskan sampah dipilah melalui Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST). Ada pula sampah yang langsung ditimbun dengan tanah.

Baca Juga: Petugas DLHK dan Polisi Klaten Cek Air Saluran Irigasi yang Berubah Merah, Hasilnya?

“Ada yang langsung dipilah melalui IPST, sementara residunya langsung ditimbun dengan tanah,” jelas Srihadi saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Kamis (17/2/2022).

Srihadi mengatakan ada pembagian zona atau kawasan untuk penimbunan sampah. Di kawasan itu dilengkapi dengan lapisan geomembrane guna mencegah pencemaran lindi ke tanah. “Zona satu saat ini sudah penuh. Sementara, ini masuk ke zona dua. Setelah nanti zona dua penuh, baru masuk ke zona tiga yang saat ini masih kosong [belum digunakan untuk penimbunan sampah],” kata dia.

Srihadi memperkirakan TPA Troketon penuh untuk menimbun sampah dalam rentang empat tahun mendatang atau 2026. Guna memperpanjang usia pemanfaatan TPA, DLH berencana mengusulkan perluasan area.

Baca Juga: Tangani Sampah Pasar, DLHK Klaten Gandeng Pembudiya Maggot BSF

Selain itu, DLH mengoptimalkan TPS3R untuk mengurangi volume sampah yang terangkut ke TPA. Saat ini, ada 28 TPS3R yang tersebar di seluruh kecamatan. “Kami memaksimalkan TPS3R dan sampah dari masyarakat dikurangi dengan upaya pemilahan sampah dan lain-lain,” kata dia.

Disinggung upaya untuk mencegah munculnya polusi bau serta lalat ke permukiman, Srihadi mengakui saat musim hujan seperti ini bermunculan. Dia menjelaskan belum lama ini melakukan penyemprotan di wilayah Desa Kalangan dan Kaligawe, Kecamatan Pedan yang berdekatan dengan TPA Troketon guna mengatasi munculnya lalat.

“Kemudian kami percepat lagi penimbunan sampah. Mungkin kalau sebelumnya sampah masuk tiga hari baru ditimbun, ini masuk langsung ditimbun. Kami juga berupaya mengoptimalkan IPST untuk memilah sampah dan mengolahnya menjadi pupuk organik. Untuk pemrosesan limbah lindi kami upayakan dipercepat. Hanya memang kendalanya selama ini topografis di sana kurang mendukung dan posisi IPAL berada di bawah sehingga untuk membuang lindi harus dipompa,” urai dia.

Baca Juga: Tangani Sampah Pasar, DLHK Klaten Gandeng Pembudiya Maggot BSF

 

Percepatan Pengelolaan

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan persoalan sampah yang muncul saat musim hujan seperti kali ini yakni munculnya polusi bau serta lalat. Guna mengatasi persoalan itu, Mulyani meminta agar pengelolaan sampah di Troketon dilakukan percepatan.

Dia mengakui percepatan pengelolaan sampah di TPA Troketon sempat terkendala ada penyesuaian struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) dengan pengalihan Bidang pengelolaan sampah dari DPUPR ke DLH.

“Karena semua harus beradaptasi. Langkah yang dulu biasanya cepat, tetapi ini sedikit lambat karena penyesuaian. Sehingga ini kami meminta percepatan agar timbulan sampah yang datang segera ditimbun agar tidak menimbulkan bau menyengat dan lalat. Dari aspirasi warga di sana harus segera dipenuhi. Dalam beberapa waktu kedepan akan kami cek secara langsung,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya