SOLOPOS.COM - Sedulur Kompak dan lintas komunitas berdoa bersama sebelum potong tumpeng pada acara ulang tahun ke-3 Sedulur Kompak. Sedulur Komunitas Masyarakat Peduli Kemanusiaan (Kompak) di Boyolali meluncurkan armada baru bernama Siaga Srikandi Kompak pada Minggu (26/12/2021).  (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI—Sedulur Komunitas Masyarakat Peduli Kemanusiaan (Kompak) Boyolali meluncurkan ambulans baru Siaga Srikandi Kompak pada Minggu (26/12/2021). Peluncuran ambulans baru ini bertepatan dengan ulang tahun ketiga mereka.

Ketua Sedulur Kompak, Gogon Irama, mengatakan acara ulang tahun ketiga Sedulur Kompak ini tak hanya diisi acara peluncuran ambulans baru, tapi juga penempatan base camp Sedulur Kompak yang baru serta pemberian santunan anak yatim.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kegiatan hari ini juga menandai penempatan base camp yang dulu berada di Dukuh Tegalsari, RT 03 RW 03, Kaligentong, Gladagsari, pindah ke RT 02. Untuk santunan anak yatim, karena acara di area Ampel dan Gladagsari ya kita mengambil dari area Kecamatan Ampel dan Gladagsari,” ujar Gogon saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara pada Minggu (26/12/2021)

Baca Juga: Jaga Keseimbangan Alam, Warga Sekaran Delanggu Lepasliarkan Burung Lagi

Lebih lanjut, Gogon menjelaskan pemilihan anak yatim yang mendapat bantuan didapat dari hasil survei door to door yang dilakukan oleh anggota Sedulur Kompak.

“Surveinya kita mencari anak yatim yang belum mendapatkan bantuan apa-apa. Biasanya mereka tidak mendapatkan bantuan ya karena ada kendala KTP, KK, dan sebagainya. Kita biasanya memberikan bantuan juga door to door, namun karena ada acara ulang tahun ya mereka kita undang ke sini,” ujar Gogon.

Kegiatan sosial Sedulur Kompak tak hanya dilaksanakan pada kegiatan ulang tahun. Gogon menjelaskan Sedulur Kompak memiliki kegiatan sosial rutin yang dilaksanakan tiap pekan dan tiap bulan.

Baca Juga: Wisata Air Klaten Favorit saat Libur Nataru

“Kegiatan rutin Sedulur Kompak yang setiap minggu ada berbagi nasi Jumat bersama teman-teman lintas komunitas. Kemudian yang bulanan ya ada santunan anak yatim, bedah rumah, pengobatan orang sakit, giat ambulan, bantuan sosial dan kegiatan bakti sosial lainnya,” kata Gogon Irama.

Gogon menjelaskan bentuk bantuan sosial yang dilaksanakan Sedulur Kompak tak hanya semata-mata bantuan, tapi lebih untuk memancing minat usaha orang yang dibantu.

“Jadi beberapa bantuan sosial kita dalam bentuk pancingan. Maksudnya kami memberi tapi yang paling bermanfaat, tidak diberi mentah. Seperti jika tukang ya dibantu alat-alat, tambahan modal untuk arung kecil, dan pemberian kambing untuk peternak,” katanya.

Baca Juga: Nataru, Jumlah Pengunjung Objek Wisata di Klaten Belum Naik Signifikan

Selanjutnya, Gogon menjelaskan kegiatan Sedulur Kompak tidak hanya berkutat di wilayah Kecamatan Ampel dan Gladagsari. Kegiatan Sedulur Kompak juga dilaksanakan di kecamatan lain bahkan hingga Kabupaten Semarang,

“Area kegiatan Sedulur Kompak memang fokusnya untuk Kecamatan Ampel, Gladagsari, dan sekitarnya. Namun, untuk kegiatan bumbu-bumbunya kita juga melaksanakan kegiatan di daerah lain seperti kegiatan bedah rumah di Kecamatan Cepogo, Kecamatan Boyolali, Kecamatan Simo, bahkan kabupaten Semarang yang lokasinya masih dekat dengan kami,” ujar ketua Sedulur Kompak tersebut.

Ambulans  Siaga Srikadi Kompak ini adalah kendaraan kedua yang dimiliki oleh Sedulur Kompak. Sebelumnya, sudah ada ambulans yang dimiliki oleh Sedulur Kompak. Gogon mengatakan Srikandi memiliki arti tersendiri.

Baca Juga: Dekranasda Klaten Dorong Pelaku UMKM Urus Perizinan PIRT

“Nama Srikandi itu maksudnya agar seperti Srikandi yang fokus memanah. Agar Sedulur Kompak dapat fokus kegiatan dengan niat ibadah, tanpa ada tendensi apa pun, asmara, politik, dan sebagainya,” kata Gogon.

 

Tak Angkut Jenazah

Sejalan dengan Gogon, pembina Sedulur Kompak, Komarudin, menjelaskan penamaan Srikandi sebagai bentuk penghormatan kepada perempuan anggota Sedulur Kompak. “Penamaannya atas dasar kesetaraan gender dan juga penghormatan untuk perempuan yang bergabung secara total, ikut membantu membackup dari segi moral material kepada kompak,” kata Komarudin saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara.

Lebih lanjut, Komarudin menjelaskan ada perbedaan antara ambulans yang pertama dan yang kedua. Letak perbedaannya adalah Srikandi tidak dipakai untuk mengangkut jenazah.

Baca Juga: 912 Anak Yatim dan Piatu karena Covid-19 di Klaten Terima Bantuan JPS

“Ini bukannya ada apa-apa, tapi ini kesepakatan anggota perempuan. Jadi pada dasarnya fungsi armada pertama dan kedua sama, bisa dipakai untuk bakti sosial dan lain-lain, kecuali untuk mengangkut jenazah,” ujar Komarudin.

Terakhir, Komarudin berharap dengan ulang tahun Sedulur Kompak yang ketiga ini dapat semakin amanah. Tak hanya itu, ia juga berharap kegiatan Sedulur Kompak makin berkah baik untuk pengurus atau pada masyarakat.

“Kita bersyukur di bawah komando Mas Gogon, alhamdulillah kompak semakin dipercaya masyarakat, kita juga berusaha menyampaikan ke tim kompak selalu amanah dan berkah,” kata Komarudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya