SOLOPOS.COM - Sambutan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (RIK) UKSW Eko Sediyono saat Diseminasi Riset Matching Fund Kedaireka yang diadakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Selasa (13/12/2022). (Istimewa/Humas UKSW)

Solopos.com, SALATIGA–Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga berhasil menciptakan dua penemuan, yakni Center of Excellence (CoE) Artificial Intelligence – Internet of Things (AIoT) Laboratory for Data Acquisition perangkat yang berguna untuk mengatasi perubahan iklim.

Selain itu, ada Early Warning System Ledakan Trafo Distribusi Berbasis Sistem Cerdas Teknologi Internet of Things (IoT) alat yang berguna sebagai notifikasi kejadian ledakan trafo.

Dua temuan itu menjadi tajuk 2 Diseminasi Riset Matching Fund Kedaireka yang diadakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Selasa (13/12/2022).

Ketua Tim Pengusul Center of Excellence (CoE) Artificial Intelligence – Internet of Things (AIoT) Laboratory for Data Acquisition Hanna Arini Parhusip menyatakan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan program Kedaireka Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Akselerator Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTA ORTN BRIN), PT Artha Puncak Semesta Indonesia (PT APSI), dan PT Semesta Eltrindo Pura Surabaya.

Baca Juga: Gubernur NTT Dukung UKSW Jadi Entrepreneurship Research University

Sebanyak 40 mahasiswa terlibat dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan adalah Artificial Intelligence (AI) Mining Beta sebagai bentuk kepedulian UKSW terhadap perubahan iklim yang dapat memonitor gas rumah kaca.

“Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini akan mendapatkan nilai tambah di dunia kerja,” ungkap dia.

Dia menambahkan beberapa luaran yang telah dihasilkan dari program Matching Fund Kedaireka yang dilakukannya bersama tim antara lain berupa 2 jurnal, 2 buku mengenai AI, dan machine learning yang masih dalam proses serta draf paten.

Sementara itu, Ketua Tim Pengusul Early Warning System (EWS) Ledakan Trafo Distribusi Berbasis Sistem Cerdas Teknologi Internet of Things (IoT) Kristoko Dwi Hartomo memaparkan bahwa penelitian yang dilakukannya bersama dengan tim menghasilkan output dan outcome berupa perangkat EWS yang berguna untuk memberikan notifikasi terhadap ledakan trafo serta Laboratorium AI.

“Dalam penelitian ini kami menghasilkan perangkat EWS berupa box yang berisi trafo 1 kiloVolt (kV) dan di dalamnya terdapat perangkat di mana suhu, gas CH2, gas CH4, oil pressure dapat dideteksi dan ditransmisikan ke cloud, kemudian ditampilkan dalam dashboard dan aplikasi mobile,” ungkap Kristoko Dwi Hartomo, yang juga merupakan Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UKSW ini.

Baca Juga: Sambut Natal, UKSW Gelar Konser A Christmas Potpourri LAVE

Selain itu, diungkapkannya pula bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini mendapatkan manfaat magang dan belajar sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Selanjutnya dosen yang terlibat dapat menghasilkan luaran berupa hak cipta, paten, serta publikasi jurnal internasional berindeks Scopus.

“Penelitian dan inovasi ini dapat bermanfaat bagi produsen trafo, PLN sebagai penyedia listrik dan masyarakat sehingga merasakan gangguan listrik yang minim,” imbuh dia.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kewirausahaan (RIK) UKSW Eko Sediyono menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program Matching Fun Kedaireka ini akan memberikan manfaat yaitu hasil karya dan hasil kerja yang dihasilkan dapat dikonversi dengan mata kuliah terkait.

Baca Juga: Fakultas Teologi UKSW Landaskan Kebersamaan untuk Kinerja Mutu Unggul

“Saat ini mahasiswa tidak perlu ragu, karena kegiatan akademik dan nonakademik dapat dielaborasikan ke dalam mata kuliah. Selain itu, penelitian dan pengabdian masyarakat terus diupayakan untuk bisa memberi manfaat bagi masyarakat secara positif sehingga apa yang kita lakukan dapat berdaya dampak,” papar dia.

Ssalah satu perwakilan mahasiswa FTI Fedric Gunawan dalam laporan hasil pembuatan website dan aplikasi yang digunakan untuk EWS Ledakan Trafo menyatakan bahwa penelitian yang ia lakukan di dalam tim memberikan insights dan pengalaman menarik baginya secara pribadi.

“Saya sebagai mahasiswa FTI yang lebih terbiasa dengan software, dalam penelitian ini harus mendesain aplikasi. Saya yang tidak terbiasa dengan hal ini, mengalami kesulitan dalam pembuatannya. Sehingga saya harus belajar banyak hal agar dapat membuat penelitian ini menjadi sangat menarik dan challenging bagi saya,” jelas dia.

Sementara itu, Fabyola Kurnia Tiara Putri juga merasakan manfaat melalui keterlibatannya dalam penelitian yang dilakukannya.

Baca Juga: Program Matching Fund, Dosen UKSW Ciptakan Aplikasi eRumputTernak

“Program ini sangat membantu saya dengan penelitian dan tugas akhir. Penyusunan tugas akhir saya mengenai AI Mining Sensor dan melalui ini saya belajar menyusun jurnal yang baik,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.

Turut hadir dalam Diseminasi Riset Matching Fund antara lain Ketua Mitra BRIN Gede Sutresna Widjaya, Michael Andreas Koks sebagai Research and Development Advisor PT Formulatrix Indonesia serta Basuki Widodo yang merupakan mentor pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketiganya berkesempatan memberikan tanggapan dan review dalam diseminasi yang dilakukan.

Rekomendasi
Berita Lainnya