SOLOPOS.COM - Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. (Antara-Puspa Perwitasari)

Solopos.com, JOGJA — Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro, Jumat (18/12/2020), secara resmi menggandeng Universitas Gadjah Mada sebagai bagian dari tim pengembangan vaksin Merah-Putih.

Pelibatan UGM dalam pengembangan vaksin Merah-Putih itu secara resmi disampaikan melalui Surat Keputusan tentang Pelaksana Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19. UGM bergabung dalam tim pengembangan vaksin Merah-Putih itu bersama enam lembaga lainnya, yakni LBM Eijkman, Unair, LIPI, UI, ITB, dan Unpad.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Kebutuhan vaksin ini tidak hanya untuk tahun 2021, namun juga untuk tahun 2022 dan selanjutnya. Tentunya, ini kebutuhan yang sangat besar, mengingat populasi Indonesia mencapai 270 jiwa dan perlu adanya booster vaksin atau revaksinasi,” jelas Bambang.

Duka untuk Maradona Mengalir dari Buenos Aires hingga Ngarsapura

Dalam kegiatan tersebut, Menristek/BRIN juga meninjau Mobile BSL-2 yang telah tiba di Yogyakarta. Kendaraan ini berfungsi untuk membantu pengujian sampel Covid-19. Mobile BSL-2 ini diberangkatkan dari Jakarta untuk kemudian melakukan perjalanan ke beberapa daerah di Indonesia, termasuk ke Bali dan Jombang.

Untuk membantu penanganan sekaligus pencegahan Covid-19 di DIY, secara simbolis Bambang juga menyerahkan beberapa produk inovasi kepada Pemerintah Provinsi DIY. Beberapa produk inovasi yang diserahkan itu antara lain 4.000 pcs Rapid Test RI-GHA, 3 unit robot pelayanan kesehatan RAISA, 60.000 pcs stick flocked swab UI, dan paket imunitas yang berisikan wedang uwuh, the jahe, virgin coconut oil, vitamin OST-D, minyak kayu putih, Curcuma Pro, permen Cajuput, dan Teh Dia.

Diserahkan ke Sultan

Produk tersebut diserahkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY. Penyerahan produk inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil riset dan inovasi dalam negeri. Sehingga, pengembangan dan penggunaannya dapat dilakukan dengan lebih masif dan bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.

Monyet Ekor Panjang Bantu Emak Cuci Pakaian Bikin Gemas Netizen

”Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 dengan membumikan hasil riset dan inovasi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita perlu membangun ekosistem riset dan inovasi yang solid, sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan impor,” ujar Bambang.

Selain melibatkan UGM dalam tim vaksin Merah-Putih itu, berembus pula kabar bahwa Menristek Bambang P.S. Brodjonegoro akan mempercepat uji klinis vaksin Merah Putih sehingga vaksin tersebut bisa mulai diproduksi secara massal untuk masyarakat pada akhir 2021. "Kami sudah komunikasi dengan Bio Farma sudah komunikasi dengan BPOM kita akan melakukan upaya percepatan untuk uji klinis, tetap dengan memperhatikan semua protokol yang dibutuhkan," kata Bambang PS Brodjonegoro dalam acara Roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 Varian Bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat.

Menurut Bambang, pihaknya telah mengeluarkan surat keputusan menteri untuk melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu institusi yang mengembangkan vaksin merah putih dengan menggunakan platform protein rekombinan. "Kebetulan UGM menggunakan protein rekombinan," ujar Bambang.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya