SOLOPOS.COM - Raut wajah sedih Samin saat melaporkan uangnya yang rusak dimakan rayap ke KPw BI Solo, Selasa (13/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Penjaga SDN Lojiwetan, Pasar Kliwon, Solo, Samin, 53, mengaku ikhas dan hanya bisa pasrah jika kemungkinan terburuk uang tabungannya yang dimakan rayap tak bisa ditukar ke Bank Indonesia (BI).

Samin membawa uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 yang rusak dimakan rayap ke Kantor Perwakilan (KPw) BI Solo, Selasa (13/9/2022). Total uang yang sudah rusak dimakan rayap senilai hampir Rp50 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Uang kertas itu disimpan di celengan plastik yang diletakkan di rak buku di rumahnya. Dia ingin memastikan apakah uang puluhan juta rupiah itu  bisa ditukar atau tidak.

Samin mengatakan peristiwa itu menjadi pembelajaran bagi dirinya dan keluarganya agar tak menyimpan uang kertas secara sembarangan. Lebih baik menyimpan uang di bank. Kalaupun menabung di celengan harus disetor untuk disimpan di bank secara berkala.

Mengenai kemungkinan uang yang dimakan rayap tak bisa diganti oleh BI karena kerusakannya parah, Samin mengaku ikhlas. “Jika bisa ditukar langsung saya simpan di bank. Insya Allah, Lillahi Ta’ala, saya ikhlas. Saya tidak mungkin menambal uang kertas satu per satu. Semoga Allah SWIT mengganti yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Hancur Dimakan Rayap, Uang Penjaga SD di Solo Sedianya untuk Naik Haji

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan masyarakat bisa menukarkan uang rusak/cacat ke Bank Indonesia. Namun, harus memenuhi persyaratan seperti tanda keaslian fisik uang kertas masih dapat dikenali dan sisa fisik uang kertas sebesar dua pertiga atau 2/3 dari ukuran aslinya.

“Ada kebijakan khusus untuk uang rusak dimakan rayap. Selama uang kertas yang rusak bisa dipertanggungjawabkan dan bukan kesengajaan, Bank Indonesia berupaya membantu proses penukaran. Ini kasus khusus,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa.

Dicek dengan Mesin Scan

Joko menyebut petugas bakal mengecek fisik uang kertas milik Samin yang rusak dimakan rayap itu secara detail. Apabila fisik uang kertas masih ada dua pertiga ukuran aslinya akan langsung diganti uang baru.

Baca Juga: Duit Rp100 Juta Dimakan Rayap di Solo, Ini Syarat Penukaran Uang Rusak di BI

Dia mencontohkan uang rusak yang terpotong dua bagian. Biasanya, diselotip untuk menyambungkan kedua bagian uang kertas. Kemudian, petugas bakal mengecek menggunakan mesin scan.

“Kalau memang memenuhi ketentuan, fisik uang kertas dua pertiga, bisa langsung ditukar. Kami melayani penukaran uang yang rusak atau cacat,” ujarnya.

Selain rayap, Joko menyampaikan ada penyebab lain yang berpotensi merusak uang kertas seperti jamur. Bisa juga uang kertas itu kerap dilipat-lipat sehingga cacat atau tak bisa dikenali tanda keasliannya.

Baca Juga: Duit Rp100 Juta Milik Penjaga SD di Solo Dimakan Rayap, Hasil Nabung 2,5 Tahun

Karena itu, Bank Indonesia terus mengedukasi masyarakat agar menyimpan uang di bank karena lebih aman dan minim risiko rusak. “Biaya pencetakan uang baru itu besar. Lebih baik untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM],” ujarnya.

Nugroho menambahkan potensi risiko kerusakan uang yang tahu masyarakat. BI juga terus mengedukasi masyarakat agar menyimpan uang di bank. Apalagi sekarang era digital dan pengiriman uang bisa lewat tranfer atau cara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya