SOLOPOS.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendapatkan pengakuan dari lembaga pemeringkat Sustainalytics dalam ESG Risk Rating tahun 2022, yakni termasuk kategori Low Risk.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan penguatan implementasi prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) secara holistik ke dalam kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan. Tujuan BRI mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan selaras dengan isu prioritas Presidensi G20.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Di tengah upaya peningkatan tersebut BRI mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkat Sustainalytics berupa penurunan penilaian tingkat risiko dalam ESG Risk Rating. Dalam pemeringkatan ESG Risk Rating tahun 2022 yang diterbitkan 5 Oktober 2022, Sustainalytics memberikan skor 18,8 atau Low Risk terhadap BRI.

ESG Risk Rating Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko. Semakin rendah ESG Risk Rating perusahaan maka persepsi perusahaan semakin baik dalam mengelola risiko ESG.

Skor BRI dalam ESG Risk Rating dari Sustainalytics tercatat mengalami perbaikan secara konsisten. Semula, skor ESG Risk Rating BRI 30,00 atau high risk pada 2020 kemudian masuk kategori medium risk dengan skor 21,5 pada 2021.

Baca Juga : Keren, PT KBI Raih Penghargaan Laporan Tahunan Terbaik di Ajang BUMN Award 2022

Tahun ini, BRI meraih predikat low risk dengan skor 18,8. Skor yang diraih BRI juga tercatat terbaik di kategori industri perbankan Indonesia.

Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, mengungkapkan bahwa BRI senantiasa mengikuti berbagai pemeringkatan ESG yang berstandar internasional sebagai salah satu parameter dalam implementasi ESG.

Perbankan dengan Performa Terbaik

Di samping itu, bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini berupaya menjadi akselerator penerapan ESG melalui role modelling. “Keterlibatan aktif BRI dalam pengukuran ESG Rating merupakan salah satu strategi perusahaan dalam melakukan continuous improvement terkait implementasi ESG sehingga dapat men-deliver economic value dan social value bagi seluruh stakeholders,” ucapnya.

Sebagai informasi, ESG Risk Rating dari Sustainalytics digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pemilihan 30 konstituen IDX ESG Leaders Index. Dalam indeks tersebut BRI juga tercatat sebagai perbankan dengan performa terbaik dalam penerapan ESG.

Baca Juga : Tata Kelola Baik, Predikat BRI Naik Menjadi Leadership AAA

“Pengukuran ESG Risk Rating menjadi salah satu acuan kami untuk meneruskan misi sebagai First Mover on Sustainable Banking di Indonesia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan demi prosperity masyarakat luas,” ungkapnya.

Dari segi bisnis, BRI mendukung aktif penyaluran permodalan terhadap pembiayaan berkelanjutan dan mendorong UMKM sebagai backbone utama bisnis perseroan untuk turut menerapkan prinsip ESG.

Penyaluran kredit berkelanjutan BRI mencapai Rp657,1 triliun atau setara 65,5% dari total portofolio kredit BRI pada Kuartal II-2022. Disamping itu, Rp74,7 triliun di antara, disalurkan kepada pembiayaan hijau.

Dukungan BRI dalam menyalurkan kredit berkelanjutan dioptimalisasi melalui penerbitan Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) Berkelanjutan I dengan total Rp15 triliun dan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun.

Pertumbuhan Perusahaan yang Berkelanjutan

Baca Juga : Cerita Nasabah tentang Program BRI Menanam: Lingkungan Hijau & Cuan Mengalir

Sebelumnya, bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini juga melakukan aksi korporasi penerbitan Sustainability Bond dengan nilai US$500 juta. Ada juga inisiatif BRI Menanam yang diprediksi dapat menyerap 108.065 ton Co2 pada tahun ke-5 sejak program ini diluncurkan Agustus 2022. BRI menyalurkan 1,75 juta bibit pohon kepada nasabah pinjaman, terutama KUR hingga 2023.

Angka tersebut berdasarkan proyeksi perhitungan dan asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam dalam program BRI Menanam. Proyeksi penyerapan karbon tersebut juga telah memperhitungkan potensi mortalitas bibit pohon.

Operasional BRI juga telah menunjang aspek keberlanjutan dan minim emisi. BRI menggunakan 30 mobil listrik di berbagai Regional Office (RO) sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya itu, terdapat 50 motor listrik yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI.

BRI juga menggunakan sejumlah sumber daya ramah lingkungan, antara lain, implementasi green building, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), hingga kendaraan listrik. Kemudian, BRI juga telah meresmikan Menara BRILian pada 17 Agustus 2022. Bangunan tersebut telah mendapatkan sertifikasi green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) kategori gold.

Selain itu, digitalisasi business process juga menjadikan BRI lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Langkah ini tercermin dari digitalisasi proses pengajuan kredit melalui BRISPOT hingga layanan mobile banking BRImo.

Baca Juga : Jos! BRI Raih 2 Penghargaan Best Bank Award Tahun 2022

“Meningkatnya kesadaran terhadap penerapan ESG menjadikan BRI senantiasa berusaha mewujudkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Harapan kami agar dapat memberikan pelayanan melebihi ekspektasi seluruh stakeholders,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya