Solopos.com, KLATEN – Massa yang tergabung dalam Aliansi Laskar Islam Klaten menggelar aksi penolakan rancangan undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP), Minggu (5/7/2020) pagi.
Aksi dilakukan dengan menggelar long march di sepanjang Jl Veteran dan Jl Pemuda dari Masjid Agung Al Aqsha Klaten hingga simpang tiga Tugu Adipura mulai pukul 08.30 WIB. Sepanjang aksi digelar, rombongan melakukan orasi serta membentangkan aneka spanduk berisi penolakan RUU HIP.
Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang
Massa dari Aliansi Laskar Islam Klaten itu menyerukan penolakan paham komunis di Indonesia. Di depan massa, ada anggota rombongan yang menyiramkan disinfektan di sepanjang perjalanan.
Sejarah Bakso Wonogiri hingga Moncer ke Pelosok Negeri
Kendaraan yang melintas bersamaan aksi tersebut dialihkan melaju ke jalur lambat. Aksi itu mendapatkan pengawalan aparat Polres Klaten dibantu TNI.
Sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan massa tiba di simpang tiga Tugu Adipura yang berdekatan dengan kompleks Pemkab Klaten. Mereka kemudian berorasi di atas truk yang dijadikan panggung di tengah Jl Pemuda.
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terhadap RUU HIP. Koordinator lapangan dalam aksi tersebut, Tondo Handoko, mengatakan, RUU HIP bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Pengemudi Hilang Kendali Gegara Anak Rewel, Mobil Ini Nyemplung Parit di Jalan Jogja-Solo Klaten
"Motivasi kami melaksanakan kegiatan ini bahwasanya kami umat Islam Klaten menolak RUU HIP dan menuntut agar tidak disahkan DPR dan dikeluarkan dari Prolegnas. Karena RUU HIP bertentangan dengan ideologi Indonesia," kata Korlap aksi, Tondo Handoko, saat ditemui wartawan di sela aksi.
Tondo mengatakan ada sekitar 3.000 orang yang ikut aksi Aliansi Laskar Islam Klaten tersebut. Dia juga menjelaskan aksi digelar dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti mengenakan masker.
"Sepanjang jalan kami juga menyemprotkan disinfektan termasuk nanti ketika pulang," kata Tondo.