Solopos.com, SOLO - Tiktok disebut-sebut memberlakukan sensor bagi pengguna dengan wajah jelek dan miskin untuk tidak masuk dalam video yang dipromosikan. Hal ini diketahui setelah dokumen internal beredar via media sosial.
Dilansir CNet, Selasa (17/3/2020), Tiktok disebut-sebut memberi petunjuk kepada moderator untuk tidak mempromosikan video milik pengguna yang berwajah jelek.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Tiktok Corona Karlota Viral, Qorygore yang Biasa Santuy Marah-Marah
Video-video yang direkam di lingkungan kumuh, miskin, dan reot juga dilarang dipromosikan. Para moderator dilarang menempatkan video-video tersebut pada laman bernama "For You", yang biasanya menarik perhatian para pengguna di seluruh dunia.
Tetapi seorang juru bicara Tiktok mengatakan bahwa dokumen yang dilaporkan The Intercept itu adalah dokumen usang yang kini sudah tidak digunakan lagi.
"Panduan yang ditayangkan The Intercept itu tidak lagi digunakan," kata juru bicara Tiktok.
Kader Kesehatan Sragen Jadikan Tiktok Alat Kampanye Cegah Stunting
Sementara itu pada akhir pekan kemarin The Wall Street Journal mewartakan bahwa Tiktok sudah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan moderator di China untuk mengawasi konten-konten milik pengguna di luar negeri.
Alih-alih Tiktok akan merekrut moderator dari negara-negara tempat perusahaan itu beroperasi.
Populer di Tiktok, Ini Lirik Lagu Any Song - Zico