SOLOPOS.COM - Kalak BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih memberikan penjelasan kepada peserta Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, Kamis (14/7/2022). (Solopos/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau Kalak BPBD Grobogan menyampaikan ada tiga jenis bencana di Kabupaten Grobogan yang berisiko tinggi.

“Ketiga jenis bencana tersebut adalah bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan,” jelas Kalak BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih saat kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, Kamis (14/7/2022).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Kegiatan yang mengundang 19 kepala desa/kepala kelurahan ini dihadiri juga Sekda Grobogan Moh. Sumarsono dan Kasat Binmas Polres Grobogan AKP Eko Bambang.

Selain jenis bencana risiko tinggi, menurut Endang, ada juga bencana risiko sedang yakni bencana gempa bumi dan cuaca ekstrem, kemudian risiko rendah adalah tanah longsor.

Lebih lanjut Endang Sulistyoningsih mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki BPBD Grobogan hingga 12 Juli 2022 ada 12 kali kejadian angin kencang.

Akibat bencana angin kencang ini menyebabkan 2 rumah rusak berat, 16 rusak sedang, 12 rusak ringan, dan 2 sekolah rusak.

Baca juga: Ketagihan Judi Online, Pemuda di Grobogan Nekat Curi Uang Rp7 Juta

Kemudian bencana banjir ada 11 kejadian, di mana akibat bencana ini ada 3 rumah rusak berat, 14 rusak sedang, dan 3 rumah rusak ringan.

Sementara yang terendam banjir ada 5.685 rumah, lalu ada 12 jembatan rusak dan 12 hektare sawah terdampak banjir.

Sedangkan tanah longsor ada 12 kejadian, menyebabkan 1 rumah rusak berat, 8 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak ringan, 3 jembatan rusak, dan satu jalan rusak.

Untuk menghadapi bencana, BPBD Grobogan sudah menyiapkan juga aplikasi SIGANA yang bisa diunduh di Google Playstore. Melalui aplikasi para Kades dan Lurah bisa melaporkan kejadian bencana.

Baca juga: Daftar 22 Desa di Pati yang Tergenang Banjir

“Nantinya begitu ada laporan koordinat pelapor di lokasi bencana akan terdeteksi oleh BPBD Grobogan,” jelas Kalak BPBD Endang.

Sementara Sekda Grobogan Moh Sumarsono mengatakan pelatihan ini untuk menyiapkan masyarakat supaya siap siaga dalam menghadapi bencana dan menciptakan masyarakat tangguh bencana.

Selain itu yang kita harapkan di APB Desa mohon dialokasikan anggaran untuk mitigasi bencana. Tujuannya untuk menyiapkan masyarakat supaya siap seandainya terjadi bencana,” jelas Sekda.

Kasat Binmas Polres Grobogan AKP Eko Bambang mengatakan, Polres Grobogan melalui Bhabinkamtibmas juga mengedukasi masyarakat mengenai risiko bencana dan membantu penanganannya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya