SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Sukoharjo (Solopos.com)–Sedikitnya 1.540 tabung LPG 3 kilogram (Kg) merembes ke sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo setiap hari. Perembesan terutama terjadi di daerah-daerah perbatasan seperti Kecamatan Polokarto, Bulu, Tawangsari, Weru, dan Kartasura.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu diungkapkan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, dalam Sidang Paripurna Jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD terhadap Nota Pengantar Penyampaian Tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di Ruang Rapat Paripurna DPRD, akhir pekan kemarin. Dikemukakan, kebocoran LPG 3 Kg disebabkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan hanya sampai di tingkat agen.

“Perembesan bukan semata-mata kelangkaan, tetapi lebih disebabkan kebijakan pemerintah menetapkan HET secara nasional hanya sampai di tingkat agen senilai Rp 12.750 per tabung. Selanjutnya dari pangkalan ke sub pangkalan atau pengecer, toko, harga terjadi sesuai dengan mekanisme harga pasar,” ungkap Bupati yang juga didampingi Wakil Bupati (Wabup) Haryanto.

Bupati menjelaskan, LPG 3 Kg yang merembes ke Sukoharjo diperkirakan berkisar antara 1.000 tabung sampai 1.500 tabung setiap hari. Hasil pantauan terakhir di wilayah-wilayah perbatasan, jumlahnya bahkan mencapai 1.540 tabung. Perembesan terjadi dari Kabupaten Wonogiri keTawangsari, Weru, dan Bulu, Kabupaten Klaten dan Boyolali ke Kartasura, serta Kabupaten Karanganyar ke Polokarto.

Pada bagian lain dikemukakan, kebocoran LPG 3 Kg dari daerah-daerah lain ke Kabupaten Sukoharjo tersebut menjadi pertimbangan Pemkab mengajukan tambahan alokasi kepada PT Pertamina. “Kuota LPG 3 Kg Kabupaten Sukoharjo saat ini sebanyak 13.500 per hari dan telah diusulkan tambahan per Juli 1.540 tabung per hari. Sehingga bila disetujui kuotanya menjadi 15.040 setiap hari,” paparnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo, Supangat, menyatakan harga LPG 3 Kg di tingkat pengecer relatif bervariasi mencapai Rp 14.500 – Rp 15.000 per tabung. Selisih yang cukup jauh dengan HET Rp 12.750 per tabung karena pemberlakuan ketentuan harga hanya sampai di agen, sedang di sub pangkalan atau pengecer sesuai mekanisme pasar.

Terkait permintaan penambahan kuota LPG 3 Kg mulai bulan Juli, dia menyatakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar bersubsidi tersebut di wilayah setempat. Menurut dia kuota saat ini perlu penambahan karena adanya kebocoran dari daerah-daerah lain. “Penambahan kuota diperlukan untuk menutup kekurangan permintaan. Selain itu juga dalam rangka menghadapi puasa,” ujarnya.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya