SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat bayi. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Proses rekonstruksi kasus pembunuhan bayi di toilet kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengungkap kekejaman pelaku. Dalam kasus ini, pembunuh bayi merupakan ibu kandungnya sendiri, yakni seorang siswi di salah satu sekolah di Tulungagung.

Dalam rekonstruksi tersebut, siswi tersebut memperagakan 51 adegan. Jumlah adegan yang diperagakan ini lebih banyak dibandingkan keterangan dalam berkas acara pemeriksaan sebanyak 47 adegan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mochamad Ansori, mengatakan bayi tersebut ditinggal di penampungan air toilet kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tulungagung dalam kondisi masih hidup. Pelaku melahirkan secara mandiri di toilet kantor dinas tersebut.

Setelah menaruh di penampungan air toilet itu, pelaku langsung meninggalkannya. Bayi malang itu kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Fakta ini diketahui dari hasil rekonstruksi kejadian di gedung Satreskrim Polres Tulungagung,” kata dia, Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Selama Sebulan, Polisi Surabaya Tangkap 74 Maling Sepeda Motor

Dia menyampaikan salah satu fakta penting yang terkonfirmasi dalam reka ulang kejadian itu adalah proses kelahiran bayi yang dilakukan secara darurat oleh tersangka di tengah tugas lapangan yang dilakukannya di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung.

“Proses kelahiran dilakukan sendiri dan pelaku ini memutus paksa ari-ari bayinya dengan tangan sendiri,” tutur Ansori.

Saat proses kelahiran itu, bayi tidak menangis. Tapi tangan dan kaki masih sempat terlihat bergerak.

“Hal ini sesuai dengan keterangan atau pengakuan yang disampaikan tersangka,” lanjut Ansori.

Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Ajukan Gugatan Ganti Rugi ke PSSI hingga TNI

Dalam kondisi panik, siswi yang masih berusia 16 tahun ini kemudian menaruh bayi ke dalam bak penampungan air lalu membersihkannya darah yang keluar dengan cara menyiramkan air ke sekitar toilet.

Karena bingung, lanjut Ansori, tersangka lalu memasukkan bayinya ke bak penampungan air kamar mandi.

“Pelaku mengaku malu dan takut karena melahirkan di luar pernikahan,” katanya.

Berdasarkan hasil rekonstruksi ini diketahui pelaku mendapatkan tugas dari pihak sekolah untuk menawarkan sayur ke sejumlah instansi.

Baca Juga: Mulai Besok, Tiket KA Libur Nataru Bisa Dipesan, Penumpang Wajib Vaksin

Penawaran ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah tersebut. Pelaku datang bersama dua orang temannya ke Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat.

Saat hendak pulang pelaku merasa sakit perut dan izin untuk menggunakan toilet kantor ke petugas.

“Pelaku melahirkan bayi perempuan seorang diri tidak ada yang membantu proses persalinan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya