SOLOPOS.COM - Pesepak bola Borneo FC Javlon Guseynov (kiri) memprotes wasit Nusur Fadilah (kedua kiri) saat melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2021-2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (4/9/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Solopos.com, SOLO – PSSI membuat kebijakan dengan menaikkan gaji wasit di Liga 1 musim ini. Kebijakan itu membuat wasit di Indonesia memiliki gaji tertinggi di antara kompetisi lain di Asia Tenggara.

Kenaikan gaji wasit itu diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Rabu (19/1/2022) lalu. Iriawan menyebut kenaikan gaji itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas wasit sekaligus sang pengadil tak tergiur dengan suap.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

”Kalau wasit digaji itu merupakan aturan PSSI. Dulu wasit sekali main dapat Rp3,5 juta, saya naikin jadi Rp5 juta hingga Rp7 juta. Sekarang wasit dapat Rp10 juta untuk sekali main,” kata Iwan Bule.

Baca Juga: Profil Legenda Persis Solo Syaiful Bachri, Bawa Tim ke Divisi Utama

Gaji Rp10 juta per pertandingan itu ternyata menjadi yang termahal di ASEAN. Dikutip dari berbagai sumber, jumlah itu cuma separuhnya dari gaji wasit di Liga Vietnam. Gaji wasit di kompetisi tersebut sekitar Rp5 juta.

Sementara di Malaysia, wasit mendapatg bayaran sekitar Rp1,4 juta per pertandingan. Gaji wasit di Thailand yang disebut sebagai kompetisi terbaik di Asia Tenggara juga masih di bawah Indonesia. Gaji wasit di Thailand sekitar Rp4,5 juta per pertandingan.

Meski mendapat bayaran yang tinggi, namun kualitas wasit di Indonesia tetap menjadi sorotan. Beberapa kali mereka membuat kesalahan mendasar mulai dari kasus offside hingga pelanggaran. Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer Indonesia, meminta PSSI lebih jeli dalam memilih wasit.

“Yang terjadi dalam pemilihan wasit hanya seleksi fisik tidak kepada pengetahuan laws of the game termasuk tidak komprehensif screenung psikologis wasit dalam memimpin laga,” kata dia.

Baca Juga: Wakil Jateng di Liga 3 Tersisa Persipa Pati

Ia meminta rencana PSSI terkait sanksi berat kepada wasit harus ada unsur keterbukaan seperti penyampaian jenis hukuman, sosok wasit, status wasit, dan berapa lama sanksi itu. Hal itu menjadi penting sebagai pembuktian kinerja PSSI bukan janji-janji manis saja.

“Indonesia saat ini darurat wasit bahkan krisis wasit. Penting saat ini tindakan tegas saat kompetisi berjalan kepada wasit yang tidak bisa memimpin sesuai aturan dan kontroversial. Paling parah wasit tidak bisa membedakan offside dan tidak, foul atau tidak sehingga muncul polemik di lapangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya