SOLOPOS.COM - Rumah-rumah mewah berlantai dua di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil Sabtu (4/6/2022). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Terletak jauh dari hiruk pikuk pusat kota Kabupaten Wonogiri, dusun di ketinggian Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, ini dijuluki kampung elite.

Rumah-rumah mewah berdiri di lahan dengan kontur miring lereng selatan Gunung Lawu. Kabar mengenai kampung milarder para penjual bakso dan mi ayam di Wonogiri ini sempat viral pada 2021 lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kanal Youtube Anggara W. Prasetya pada 29 Mei 2021 lalu mengunggah video perjalanannya menuju kampung tersebut. Lokasi tepatnya di Blok Sledong, Dusun Kutukan, Desa Bubakan.

Anggara yang berangkat dari Pasar Ngadirojo, Wonogiri, memutuhkan waktu kurang lebih 40 menit naik kendaraan menuju dusun yang terkenal sebagai kampung elite tersebut. Sepanjang jalan banyak tanjakan dan turunan, untung jalannya cukup mulus.

Ia terus naik sampai di Blok Sledong ketika mendapati di kanan kiri jalan rumah-rumah mewah bak vila di perbukitan dengan pemandangan ke arah bawah. Ada cukup banyak rumah gedong berlantai dua di dusun tersebut.

“Jadi ini secuil kemewahan yang tersembunyi di Kabupaten Wonogiri, di daerah yang, mohon maaf, agak terpencil,” ujarnya dalam video tersebut.

Pada Juni 2022 lalu, Solopos.com juga sempat menyambangi dusun yang juga dijuluki kampung miliarder atau kampung elite tersebut, dan benar memang banyak rumah-rumah mewah di kawasan Bubakan, Wonogiri, itu.

Sebagian rumah dibangun berlantai dua di tanah yang tidak datar itu. Namun, hal itu justru menghadirkan keunikan tersendiri.

Pemandangan rumah mewah dipadukan kontur tanah naik turun justru membuat kawasan itu mirip kawasan vila mewah pegunungan dipandang dari bawah.

Kepala Desa Bubakan, Maryanto, saat diwawancarai Solopos.com saat itu mengakui banyak rumah mewah di salah satu dusun di desanya itu. Namun, ia menilai julukan kampung miliarder atau kampung elite bagi desa di Girimarto, Wonogiri, itu cukup berlebihan.

Rumah-rumah mewah tersebut, kata dia, milik para perantau yang sukses. Mayoritas warga Desa Bubakan merantau ke kota-kota besar di Indonesia.

Di Pulau Jawa, mereka merantau ke Jakarta, Bandung, atau kota besar lainnya. Sementara, di luar Pulau Jawa, mereka merantau ke kota-kota besar di Sumatera dan Kalimantan.

“Mereka para perantau banyak yang bekerja sebagai pedagang. Biasanya perantau laki-laki berdagang bakso. Perantau perempuan berdagang jamu. Penduduk yang merantau 60 persen dari total penduduk 5.000 orang,” kata Marwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya