SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kanan) memberikan salam usai pertemuan tertutup di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Pertemuan itu membahas peluang koalisi antara kedua partai menjelang pemilu dan pilpres 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Solopos.com, JAKARTA — Partai yang disebut PDIP akan berkoalisi pada Jumat (9/6/2023) akhirnya terkuak.

Partai tersebut bukan PAN sebagaimana diprediksi sejumlah pengamat melainkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Sebagaimana diketahui, pekan lalu elite PAN bertemu dengan petinggi PDIP di markas partai banteng.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kerja sama antara Perindo dan PDIP akan diresmikan pada Jumat besok.

“Besok pagi akan dilanjutkan dengan kerja sama politik bersama dengan Partai Perindo,” kata Hasto kepada media di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).

Menurut Hasto, meskipun PDIP telah dipercaya oleh rakyat untuk dapat mengusung sendiri calon presiden dan wakil presidennya, partai berlambang banteng moncong putih itu tetap mengedepankan upaya untuk merangkul seluruh elemen nasional.

Oleh karena itu, ketika nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul dalam radar calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo, Hasto mengatakan hal tersebut dilatarbelakangi oleh semangat untuk merangkul seluruh elemen politik.

“Ya, ketika nama itu muncul, Mas AHY disampaikan Mbak Puan Maharani (Ketua DPP PDIP), spirit yang ada kan spirit yang merangkul seluruh elemen politik,” kata Hasto.

Sebelumnya, pada hari kedua Rakernas III PDIP, Hasto menuturkan partai politik yang akan menyatakan dukungan pada hari Jumat (9/6/2023) memiliki sejumlah keunggulan sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Adapun keunggulan tersebut adalah memiliki komunikasi politik yang baik, serta memiliki daya jangkau yang luas.

“Ada partai yang punya suatu daya unggul di dalam menjalankan apa yang Pak Presiden sampaikan kemarin, (yakni) komunikasi politiknya harus baik, daya jangkaunya harus luas,” tutur Hasto.

Ia pun menjelaskan masing-masing partai politik yang rutin menjalin komunikasi dengan PDIP memiliki keunggulan tersendiri, seperti PPP, PAN, PKB, dan Golkar.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto menyoroti aspek ideologis dan historis antara PDIP dengan PPP.

Aspek historis tersebut terkait dengan perjuangan pada masa Orde Baru, serta kedekatan antartokoh kedua partai.

“Pak Zulkifli (Ketua Umum PAN) kan, jangankan Pak Zulkifli, istri beliau pun sangat mengagumi Bu Megawati Soekarnoputri,” ujar Hasto.

Ia menjelaskan terkait komunikasi dengan PKB dan Golkar, selama beberapa kali bertemu, kedua partai tersebut merupakan partai yang sama-sama berada di dalam pemerintahan.

“Sama-sama sudah memahami style-nya, sudah saling melengkapi kalau kita kerja sama di pemerintahan,” kata Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya