SOLOPOS.COM - Masjid terdampak tol Solo-Jogja di Dukuh Ngentak, RT 14, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, masih berdiri, Senin (10/1/2022). Permukiman di wilayah RT 14 kini sudah rata dengan tanah. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Perkampungan satu RT di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, kini rata dengan tanah seiring dimulainya proyek fisik pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Mayoritas warga yang sebelumnya tinggal di kampung itu pindah rumah ke luar desa.

Satu RT itu berada di wilayah Dukuh Ngentak, RT 14, Desa Kranggan. Nyaris sebagian besar rumah yang dihuni sekitar 27 keluarga di kampung tersebut terdampak proyek pembangunan jalan tol.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kini permukiman itu rata dengan tanah. Tersisa satu bangunan masjid serta kompleks makam terdiri atas 100-an nisan yang masih berada pada bekas kampung tersebut.

Baca Juga: PN Klaten Tolak 30 Gugatan Tol Solo-Jogja, 13 Orang Ajukan Kasasi

Kepala Desa (Kades) Kranggan, Gunawan Budi Utomo, mengatakan warga kampung itu sudah mulai pindah dan membongkar rumah mereka pada Juli 2021 setelah menerima uang ganti rugi tol. Sekitar November 2021, perkampungan itu sudah rata dengan tanah.

Mayoritas warga pindah ke luar kampung. Ada yang pindah di desa tetangga seperti di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu. Ada pula yang pindah ke wilayah Kecamatan Juwiring.

“Kalau masyarakat di RT 14 yang hilang [tergusur proyek tol Solo-Jogja], dari 27 keluarga hanya empat keluarga yang pindah dan masih tinggal di Kranggan. Sisanya pindah keluar desa meskipun ada yang secara administrasi masih menjadi warga Kranggan,” jelas Gunawan saat ditemui di Kranggan, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Bebaskan 45 Bidang di Ngawen, Tim Tol Solo-Jogja Cairkan Rp51 Miliar

Gunawan tak tahu pasti alasan warga terdampak tol di RT itu akhirnya mayoritas pindah keluar desa. Dimungkinkan, mereka mencari lahan dengan harga yang lebih murah ketimbang di wilayah yang berdekatan dengan daerah terdampak tol.

Gunawan mengatakan satu masjid yang ada di kampung itu juga terdampak tol. Hanya, masjid tersebut belum dibongkar dan dipindah lantaran menunggu proses administrasi. Rencananya, masjid tersebut dipindah pada lahan tak terdampak tol di sebelah bangunan masjid saat ini.

Selain masjid, ada kompleks makam yang hingga kini belum dibongkar lantaran masih menunggu proses appraisal dan administrasi. “Ada 100-an nisan di kompleks makam itu. Selain itu ada sebagian bangunan eks SD terkena tol yang juga masih menunggu proses administrasi,” kata Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya