SOLOPOS.COM - Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT TIV Aqua Klaten dengan lapak/jual beli rosok atau barang bekas Bu Hardo. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — PT TIV Aqua Danone berkomitmen untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular sebagai solusi atas masalah sampah kemasan plastik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Lestari dan Pelaksana Program Wash Terintegrasi di Desa Wangen dan Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten, Agus Hartana dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (14/11/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tidak bisa dimungkiri bahwa sampah akan semakin menumpuk seiring dengan populasi yang semakin bertambah. Artinya semakin banyak jumlah populasinya akan semakin bertambah pula volume sampah yang dihasilkannya.

Data KLHK tahun 2019 menunjukkan bahwa volume sampah mencapai 67,8 juta ton/tahun yang terdiri dari sampah organic 57%, sampah plastic 15%, sampah kertas 11% dan sampah lainnya sebesar 17%. Khusus untuk sampah plastik data terbaru yang dihimpun National Plastic Action Partnership yang dirilis bulan April 2020, volume sampah plastik di tahun 2020 mencapai 6,8 juta ton dan tumbuh sebesar 5% setiap tahunnya.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Klaten Ditarget Tembus 100% pada Akhir Tahun

“Melalui komitmen #BijakBerplastik PT TIV Aqua Danone berupaya untuk mengumpulkan lebih banyak sampah kemasan plastik, menggunakan 100% kemasan yang dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali ataupun dapat terurai, serta meningkatkan proporsi konten daur ulang dalam botol kemasan menjadi 50% pada tahun 2025,” ujarnya.

Untuk mencapai visi ekonomi sirkular tersebut, Aqua tidak hanya mengedepankan konsep daur ulang, tetapi juga inovasi kemasan dan konsep guna ulang untuk mengurangi timbulan kemasan paska konsumsi.

Ekonomi Sirkular adalah sebuah sistem ramah lingkungan yang mempertahankan nilai material agar dapat digunakan berulang-ulang. “Untuk itu PT TIV Aqua Danone akan terus mengembangkan dan mempertahankan model kemasan galon guna ulang sebagai bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan hidrasi yang sehat bagi keluarga di Indonesia sekaligus menjaga kelestarian alam,” ujar Agus.

Penggunaan galon guna ulang dapat mengurangi lebih dari 95% pemakaian bahan baku plastik, sehingga menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan menekan secara signifikan timbulan sampah plastik paska konsumsi.

Baca Juga: Gencarkan Razia, Satpol PP Klaten Bongkar 3 Lapak PKL

Dijelaskan Agus, dalam kerangka visi #BijakBerplastik inilah momentum Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT TIV Aqua Klaten dengan lapak/jual beli rosok atau barang bekas Bu Hardo belum lama ini.

Nota Kesepahaman ini pada dasarnya berisi tentang dukungan pengelolaan sampah plastik melalui pembangunan rumah pilah sampah di Lapak Bu Hardo. dengan ukuran 8 meter x 10 meter.

Pembangunan rumah pilah sampah ini bertujuan memberikan kenyamanan kerja serta aura kerja yang lebih baik bagi Lapak Bu Hardo sehingga mampu meningkatkan volume sampah pilahnya yang pada akhirnya turut serta dalam mereduksi sampah ke TPA.

“Kecuali itu, pembangunan rumah pilah sampah ini juga bertujuan memberikan kepastian pasar bagi Bank Sampah yang selama ini kami dampingi. Dengan demikian, melalui Nota Kesepahaman ini upaya pengurangan sampah bisa kita wujudkan,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya