SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan berfoto di wahana Jurang Koco, Taman Kyai Langgeng Kota Magelang dengan latar belakang Gunung Sumbing. (Antara-Humas Pemkot Magelang)

Solopos.com, TEMANGGUNGGunung Sumbing yang terletak di tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Magelang, Wonosobo, dan Temanggung, ternyata masih aktif.

Dari informasi yang diperoleh Solopos.com dari situs resmi Pemkab Temanggung, gunung dengan ketinggian mencapai 3.371 mdpl ini terakhir meletus pada 1730.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah ini jika dilihat dari arah Temanggung terlihat kembar dengan Gunung Sindoro. Maka dari itu, masyarakat banyak yang menyebut Gunung Sindoro dan Sumbing ini disebut juga dengan gunung kembar.

Baca Juga:  Jembatan Terpanjang Jateng Ternyata Ada di Tol Semarang-Solo

Hal ini dikarenakan letak dari kedua gunung saling berhadapan serta tinggi yang tidak jauh berbeda. Tinggi Gunung Sindoro lebih rendah dibandingkan dengan Gunung Sumbing, yakni 3.155.

Gunung yang berjenis Statovolcano ini memiliki dua puncak, yakni Puncak Sejati dan Punca Selo Konten. Dua puncak ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki gunung.

Baca Juga: Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750.000, Tarif Rombongan Jadi Berapa?

Di puncak Gunung Sumbing yang ternyata masih aktif ini terdapat makam Ki Ageng Makukuhan, yang diyakini sebagai orang pertama yang singgah di Kedu, sebuah kecamatan di Temanggung dan memperkenalkan tembakau, tanaman yang menjadi ciri khas dari kabupaten ini.

Untuk mendaki gunung ini, para pendaki harus melalui beberapa pos dari basecamp, yakni pos I di ketinggian 1.750 mdpl, pos II di ketinggian 2.000 mdpl, pos bayangan ketinggian 2.500 mdpl, dan area puncak di ketinggian 2.850-3.340 mdpl.

Baca Juga:  Disebut Tersembunyi, di Mana Lokasi Kawah Candradimuka Gunung Lawu?

Di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro terdapat sebuah hutan bernama Rasamala. Di hutan ini terdapat pohon walitis yang memiliki tinggi 30 meter dengan lingkar pohon 7,5 meter. Untuk memeluk pohon tersebut diperlukan enam orang dewasa.

Menurut masyarakat sekitar lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang masih aktif ini, pohon tersebut berasal dari tongkat salah seorang pengkikut wali, yakni Ki Ageng Makukuhan yang ditancapkan ke tanah.

Baca Juga: Kawah Candradimuka Jadi Bukti Gunung Lawu Masih Aktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya