SOLOPOS.COM - Puing logam bagian roket China. (Detik.com-dok. Polres Kotawaringin Barat)

Solopos.com, JAKARTA -- Warga digegerkan dengan penemuan puing logam berukuran besar di Teluk Ranggau, Sei Cabang, Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (4/1/2021).

Puing logam yang awalnya diduga bagian badan pesawat itu ternyata bagian dari badan roket China yang meledak April silam.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

"Diperkirakan bahwa serpihan benda yang menyerupai badan pesawat tersebut merupakan bagian dari badan roket milik China yang meledak di angkasa dan jatuh di perairan Laut Jawa dan terbawa ombak terdampar di Teluk Ranggau, Desa Sei Cabang Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar," kata Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmansyah kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).

Kedelai Melejit, Harga Tahu dan Tempe di Wonogiri Ikut Naik

Dia menjelaskan di puing tersebut terdapat logo dan tulisan CNSA, yaitu singkatan dari China National Space Administration, atau badan antariksa China.

Diduga puing itu adalah bagian dari roket China yang meledak di langit pada 10 April 2020 lalu.

"Saat ini serpihan material dan beberapa temuan di TKP diamankan di Pos AL Kumai menunggu kedatangan team KNKT," ujar AKBP Devy Firmansyah seperti dilansir detik.com.

5.996 Nakes Sragen Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19 Tahap I

Polisi mendapat informasi penemuan puing badan pesawat itu dari seorang warga bernama M Yusuf.

Menurut Yusuf, penemuan diduga puing badan pesawat karena di pantai tersebut sedang musim gelombang. Jadi, tidak tertutup kemungkinan diduga puing pesawat tersebut hanyut terbawa arus hingga sampai ke Dusun Teluk Ranggau.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga telah mengidentifikasi asal muasal benda tersebut.

Peluncuran Satelit

Kepala Lapan, Prof Thomas Djamaluddin, mengatakan puing tersebut diduga adalah bagian dari roket yang dipakai untuk peluncuran satelit milik China.

"Dugaan sementara itu bagian roket CZ-3B dengan nomor katalog 4470. Roket digunakan untuk peluncuran Beidou 3-IGSO 3 pada 4 November 2019," kata Thomas, Rabu.

Zidan Ditemukan Meninggal, Tubuhnya Terseret Arus Sungai Jumog Sejauh 700 Meter

Namun benda tersebut terjatuh di wilayah Indonesia. Jatuhnya benda tersebut termonitor satelit milik Lapan.

"Perkiraan jatuh 4 Januari pukul 14.25 WIB di selatan Kalimantan dari ketinggian 118 km," kata Thomas.

"Ya (bisa disebut sampah antariksa)," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya