SOLOPOS.COM - Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo berdialog dengan aparat kepolisian di Mapolres Sukoharjo ihwal kasus tewasnya Sunardi di Mapolres Sukoharjo, Sabtu (12/3/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, JAKARTA – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri siap memenuhi panggilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait peristiwa penembakan dokter Sunardi, tersangka kasus dugaan tindak pidana terorisme di Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Densus tentu menghormati dan menghargai panggilan dari Komnas HAM. Densus akan hadir dan datang dengan panggilan tersebut terkait tindakan penegakan hukum terhadap tersangka tindak pidana teroris SU,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan di Mabes Polri Jakarta, Senin (14/3/2022).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Ramadhan menyebutkan, tim dari Densus 88 Antiteror akan hadir memenuhi panggilan tersebut dengan membawa serta bukti-bukti terkait keterlibatan dokter Sunardi sebagai anggota jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Baca Juga: Terkejut Dokter Ditembak Densus, IDI Sukoharjo Ucapkan Bela Sungkawa

“Tentu bukti yang menguatkan sehingga prosedur anggota terhadap saudara SU di lapangan,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Selain bukti keterlibatan JI, Densus 88 Antiteror juga akan membawa bukti-bukti adanya CCTV atau bukti keterangan saksi yang ada di sekitar tempat kejadian.

Menurut dia, rencana pemanggilan Densus 88 Antiteror Polri oleh Komnas HAM dijadwalkan besok, Selasa (15/3/2022).

“Kita tunggu saja besok (Selasa), setelah itu tentu kami secara transparan apa hasil pemanggilan Komnas HAM terhadap Densus akan kami sampaikan,” tutur Ramadhan.

Baca Juga: Dokter yang Ditembak Mati Densus di Sukoharjo Berjalan Pakai Tongkat

Komnas HAM berencana memanggil Densus 88 terkait penembakan dokter Sunardi (54) pekan ini. Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirl Anam meminta Densus 88 melampirkan sejumlah bukti dokumen terkait penangkapan tersebut.

Sunardi, 54, diketahui berprofesi sebagai dokter yang membuka praktik di rumahnya di Kampung Bangunharjo RT 03/RW 07, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ia digerebek pada Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.15 WIB di Sukoharjo, Jawa Tengah, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka. Menurut polisi, ia merupakan anggota kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Memiliki peran pernah menjabat sebagai amir khitmad menjabat sebagai deputi dakwa dan informasi, sebagai penasihat amir JI dan penanggungjawab Hilal Amar Society.

Sunardi tewas saat hendak dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Surakarta, dengan luka di punggung atas dan bagian pinggul.

Baca Juga: Polri: Dokter yang Ditembak di Sukoharjo Statusnya Tersangka Teroris

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukoharjo Arif Budi Satria mengatakan pihaknya memiliki kewajiban moral mendampingi keluarga tersangka teroris Sunardi.

“Kami bantu trauma healing kepada keluarga Sunardi. Maka, kami melakukan kunjungan kepada keluarga. Kegiatan yang dilakukan IDI Sukoharjo murni bersifat kemanusiaan,” kata Arif Budi di Sukoharjo, Senin.

Dia menambahkan pihaknya tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan Sunardi di luar profesinya sebagai dokter.

Sunardi yang ditembak mati oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Rabu (9/3), diketahui berprofesi sebagai dokter dan membuka praktik di rumahnya, Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Dia juga membuka praktik di salah satu pondok pesantren di Polokarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya