SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji swab. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo terus berusaha menekan persebaran virus corona, salah satunya dengan memperluas cakupan uji swab.

Sejak Maret hingga Oktober ini, Gugus Tugas telah memeriksa 8.715 spesimen hasil penelusuran kontak erat pasien positif. Jumlah kasus konfirmasi positif dari hasil tracing itu sebanyak 593 orang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang Solopos.com himpun pada Rabu (7/10/2020), gugus tugas memperkuat cakupan uji swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Sasarannya kontak erat lini pertama pasien positif.

Omnibus Law UU Cipta Kerja Jadi Polemik, Ketua Ormas Tikus Pithi Hanata Baris: DPR Harus Beri Penjelasan

Setiap puskesmas wilayah Sukoharjo telah melayani uji swab deteksi Covid-19 bagi masyarakat. Kali terakhir, 600 aparatur sipil negara (ASN) yang berkantor di Gedung Menara Wijaya menjalani pengambilan sampel cairan tenggorokan pada sejumlah puskesmas.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan menggenjot tes swab dengan metode PCR dengan sasaran kontak erat pasien positif.

Tiga Kelompok

Langkah ini untuk mendeteksi apakah kontak erat pasien positif terpapar Covid-19 atau tidak. “Kontak erat lini pertama pasien positif langsung menjalani uji swab untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon, Rabu.

Sah! UNS Solo Resmi Jadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum

Selain kontak erat lini pertama, ada tiga kelompok lain yang menjadi sasaran uji swab oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo.

Ketiganya adalah kelompok masyarakat berisiko tinggi terpapar Covid-19 yakni orang lanjut usia (lansia), masyarakat dengan penyakit kronis atau komorbid, serta ibu hamil. Mereka bakal menjadi prioritas utama sasaran tes PCR.

Imunitas ketiga kelompok masyarakat itu tak sekuat kelompok masyarakat lainnya. Jika mereka melakukan kontak erat dengan pasien positif potensi terinfeksi virus Covid-19 sangat tinggi.

15 Oktober Boyongan, Pedagang Pasar Klewer Timur Solo Segera Dapat Pembagian Kios

"Terutama masyarakat yang menderita penyakit kronis sangat berisiko tinggi dan bahkan bisa mengakibatkan kematian jika terpapar virus Covid-19," ujarnya.

Kelompok Rentan

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo akan memperluas uji swab bagi kelompok rentan ini hingga ke setiap kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyatakan gugus tugas tetap memasifkan rapid test atau tes cepat sebagai deteksi dini antibodi.

KPU Solo Rekrut 8.617 Anggota KPPS & 2.462 Petugas Ketertiban, Apa Saja Syaratnya?

Jumlah warga yang telah menjalani rapid test mencapai 9.468 orang. Kontak erat lini kedua dan ketiga pasien positif menjalani rapid test. Apabila hasilnya reaktif lanjut ke uji swab untuk mengetahui apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Selama ini, klaster perkantoran Gedung Menara Wijaya menjadi penyumbang terbanyak pasien positif Covid-19 Sukoharjo yakni 25 orang.

“Ada juga beberapa klaster keluarga yang transmisi penularannya cukup cepat dan masif. Masyarakat harus meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas keluar rumah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya