SOLOPOS.COM - 1.000 Siswa cuci tangan bersama, Kamis (23/10/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Puluhan ribu kader PKK tingkat kabupaten, kecamatan, desa, hingga RT/RW siap menjadi satgas keluarga untuk menegakkan protokol kesehatan berbasis keluarga. Hal itu mereka lakukan lantaran prihatin dampak pandemi Covid-19.

Di Klaten, ada sekitar 21.000 kader PKK dari tingkat kabupaten hingga RT/RW. Mereka tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bersinar. “Kami ikut prihatin akibat pandemi Covid-19 yang terus memakan korban. TP PKK terpanggil untuk ambil bagian. Kami menyambut baik kerja kemitraan komunikasi publik yang ditawarkan Dinas Kominfo Klaten Klaten. Kami siap menggerakan 21.000 kader PKK untuk menjadi satgas keluarga menjaga anak-anak dan suami agar patuh protokol kesehatan” kata Ketua Tim Penggerak PKK Klaten, Atik Jaka Sawaldi, berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, dari Diskominfo Klaten, Kamis (28/1/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pendisiplinan protokol kesehatan saat ini masih perlu ditingkatkan. Pasalnya, masih ditemuka warga yang tak mematuhi protokol kesehatan seperti tak bermasker. “Kami ingin ambil bagian dalam penyelesaian Covid-19 di Klaten. Biar pun kecil memang harus bekerja sama. Saya minta secara berjenjang semua kader PKK level kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan sampai RT/RW meneguhkan diri menjadi satgas keluarga. Tidak harus ke mana-mana. Cukup mengingat dan selalu mengingatkan keluarga sendiri untuk menjaga 3M, Itu saja,” jelas Atik.

Baca juga: 5 Warga Klaten Meninggal Positif Covid-19, Terbanyak Dari Manisrenggo

Sentuhan Keibuan

Terkait kerja kemitraan komunikasi publik, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Klaten Amin Mustofa melalui Kasi Komunikasi dan Desiminasi Informasi Klaten, Joko Priyono, mengatakan upaya ini sebagai bentuk strategi komunikasi. Adanya fasilitas media komunikasi tidak melupakan komunikasi personal yang melibatkan tokoh penting berpengaruh.

“Dinas Kominfo Klaten akan terus bergerak menjalin kerja kemitraan komunikasi. Hampir setahun pandemi Covid-19 ini berbagai jurus sosialisasi telah dilakukan. Tetapi merubah perilaku masyarakat itu tidak mudah. Kami memilih kaum ibu sebagai kekuatan kelembutan. Sentuhan keibuaan itu saya kira lebih efektif. Kami berdoa semoga peran PKK dan organisasi wanita lainnya bisa menjadi bagian solusi” kata Joko Priyono.

Joko mejelaskan untuk membiasakan disiplin terhadap protokol kesehatan tak bisa dilakukan dengan membentak. “Tutur ibu yang tulus didasari cinta keluarga itu bisa meluluhkan kebandelan-kebandelan anak-anak yang sering malas memakai masker, cuci tangan dan menghindari kerumunan yang tidak perlu. Kalau 21.000 kader PKK Klaten istikomah menjaga keluarganya, saya percaya ada 21.000 rumah tangga dan anggota kelaurganya terlindungi. Semoga ini menjadi bagian solusi penanganan Covid 19 di Klaten,” pungkasnya.

Baca jugaDinkes Karanganyar Jajaki Rumah Sakit Jadi RS Khusus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya