SOLOPOS.COM - Zakir Naik. (thestar)

Solopos.com, NEW DELHI - Pengkhotbah asal India Zakir Naik bersuara soal kerusuhan yang terjadi di India akhir-akhir ini. Zakir Naik meminta publik untuk menyuarakan perlawanan terhadap kekerasan yang terjadi di New Delhi.

"Seruan tulus kepada para muslim di seluruh dunia untuk berbicara menentang penganiayaan terhadap saudara-saudari muslim kita di New Delhi, India," tulis Zakir Naik, di akun Facebooknya, Sabtu (29/2/2020).

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Viral! Polisi India Bikin Kapok Pengguna Jalan Mainkan Klakson, Begini Caranya

Seruan ini menjadi reaksi atas protes kelompok ekstemis di India yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan. Protes itu berujung pada tindakan penganiayaan terhadap kelompok minoritas dan memicu rasisme.

Zakir menyebutkan, ada lebih dari 30 orang yang terbunuh dan lebih dari 250 orang lainnya terluka kebanyakan karena serangan peluru. Bahkan penyerang juga mengabaikan bayi dan menghancurkan rumah, toko dan tempat ibadah umat muslim.

Panas! Tentara India & Pakistan Tewas dalam Baku Tembak

Melihat kondisi itu, Zakir mengatakan serangan tersebut tidak bisa diabaikan. Publik mesti bersatu melawan tindak penganiayaan yang terus meningkat. "Berdiam diri melihat pembantaian yang disetujui negara ini berarti meninggalkan saudara-saudara kita," imbuhnya.

Ia lantas mengutip hadis Nabi yang berbunyi, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh menindas dan meninggalkan (yang sedang tertindas)."

Sudah Berdamai, Zakir Naik Makan Bareng Menpora Malaysia

Di akhir unggahannya, Zakir pun mengajak publik untuk berjuang sekeras tenaga melawan penindasan untuk membela korban kerusuhan berdarah di India.

"Mari kita semua melakukan segalanya sesuai kemampuan kita untuk membela yang tertindas dan berbicara menentang ketidakadilan ini," tulis Zakir, memungkasi.

Kerusuhan di New Delhi

Kerusuhan di Delhi terjadi ketika sekelompok Ultranasionalis menyerang peserta aksi damai yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan. Kelompok muslim India menyebut UU amandemen kewarganegaraan (CAA) yang disahkan Desember lalu, mendiskriminasi mereka dan bertentangan dengan etos sekuler negara tersebut.

Mengutip BBC, Minggu (1/3/2020), setidaknya 38 orang meninggal 200 terluka selama kericuhan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.

Zakir Naik Pengin Usir Keturunan China dari Malaysia, Menpora Syed Saddiq Marah

Para perusuh mengamuk, membunuh, dan merusak properti. Pertokoan dijarah dan sebuah masjid di dekat ibu kota India habis dibakar.

Pengawas polisi di Uttar Pradesh, Neeraj Jadaun dianggap pahlawan setelah berani menyelamatkan banyak keluarga dalam kekerasan agama di Ibu Kota Delhi.

Dikutip dari BBC, Jadaun mengatakan sedang berpatroli di perbatasan pada saat kerusuhan mulai terjadi, Selasa (25/2/2020). Dia melihat gerombolan 40-50 orang membakar kendaraan ketika salah satu dari mereka melompat ke sebuah rumah dengan membawa bom bensin.

Rawan Bocor, 1 Juta Kondom Asal India Ditarik dari Peredaran

Pada saat itu, Jadaun memutuskan untuk melintasi perbatasan negara bagian ke Delhi dan melanggar peraturan karena melintas perbatasan negara tanpa izin terlebih dahulu.

"Saya memilih untuk menyeberang perbatasan. Saya lari sendirian meski sadar akan bahaya dan fakta bahwa itu melanggar yurisdiksi," Katanya.

"Itu adalah 15 detik paling menakutkan dalam hidup saya. Syukurlah, tim mengikuti saya, dan senior saya juga mendukung saya ketika saya memberi tahu mereka," tambah Jadaun.

Setelah Guru di Klaten, Karyawan di India Juga Pakai Helm Saat Kerja

Menurut Jadaun, keputusannya tersebut cukup berisiko karena perusuh di Delhi memiliki senjata dan mereka jelas kalah jumlah. Meskipun Jadaun beserta timnya melepaskan tembakan, perusuh yang mulanya mundur malah berujung melempari batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya