SOLOPOS.COM - Prasasti peninggalan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro VII di Taman Balekambang Solo, Senin (25/7/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Beberapa bagian di area Taman Balekambang Solo yang merupakan taman peninggalan KGPAA Mangkunagoro VII disebut-sebut sakral. Sejumlah pengunjung tersebut bahkan sampai mengalami kesurupan pada siang hari.

Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang, Sumeh, menjelaskan hampir semua area Taman Balekambang dikeramatkan. Salah satu benda yang disakralkan merupakan patung Nakula dan Sadewa di sekitar kolam air.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia menjelaskan semula ada lima patung tokoh-tokoh Pandawa namun Sumeh ketika bertugas mengelola taman tidak mengetahui tiga patung lainnya sekarang di mana. Selain itu, ada prasasti KGPAA Mangkunagoro VII yang tersimpan di bawah pohon beringin.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (25/7/2022), terdapat pagar pembatas mengelilingi pohon di dalam area Taman Balekambang Solo itu. Prasasti itu berada di bawah pohon atau sela-sela akar pohon.

Menurut Sumeh, ada pengunjung yang kesurupan waktu berjalan kaki di Taman Balekambang sekitar 2016. Padahal saat itu siang hari. Kesurupan juga dialami tiga orang siswa SMK ketika ada pentas sendratari Ramayana pada malam hari tahun 2018.

Baca Juga: Balekambang Jadi Taman Termewah di Asia Tenggara? Gibran: Leh Uga Kak

“Ya itu tergantung niatnya, saya di sini belum mendapatkan pengalaman atau pun cerita-cerita gosip itu. Saya tidur sampai malam di sini ya alhamdulillah tidak ada apa-apa,” katanya.

Berlaku Santun

Sumeh mengatakan tidak ada aturan khusus atau batasan-batasan bagi para pengunjung Taman Balekambang Solo. Namun pengelola berharap para pengunjung berlaku santun ketika melakukan kunjungan atau berekreasi di tempat itu.

Sumeh mengatakan semua yang ada dipertahankan selama  proses revitalisasi taman tersebut. Ada lima pohon yang terdampak untuk pembangunan gedung namun pohon itu dipindahkan ke lokasi yang baru.

Baca Juga: Jadi Mewah, Pemeliharaan Taman Balekambang Solo Rp2,4 Miliar/Tahun

“Pohon gede dibongkar lalu dipindahkan dalam keadaan hidup. Tidak dihilangkan. Ada lima pohon. Kelihatannya terkena gedung kesenian ini. Kementerian PUPR berkomitmen tidak menebang pohon yang ada. Tetap terlindungi,” paparnya.

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Solo sebelumnya berpesan agar revitalisasi Taman Balekambang Solo yang menyedot anggaran Rp198 miliar menitikberatkan pada konsep ruang terbuka hijau (RTH) dan public space.

Selain itu, benda cagar budaya di area taman juga harus dilestarikan lantaran memiliki nilai sejarah sebagai peninggalan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro VII.

Baca Juga: Balekambang Dirombak Jadi Taman Megah, TACB Solo: Utamakan Konsep RTH!

Pohon Langka

Hal ini disampaikan anggota TACB Solo sekaligus Ketua Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS Solo, Susanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/7/2022). Berbagai jenis pohon langka di area Taman Balekambang Solo juga wajib dipertahankan.

Tanpa pohon-pohon langka yang rindang itu, Taman Balekambang tak lagi memiliki daya tarik bagi masyarakat. Susanto meminta agar pemerintah melibatkan TACB Solo dan pegiat sejarah sebelum mengerjakan proyek revitalisasi taman tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memastikan benda cagar budaya tetap di posisi semula. Menurut Susanto, prasasti KGPAA Mangkunagoro VII di sekitar kolam pernah dicuri orang tak dikenal pada 2007.

Baca Juga: Dirombak, Balekambang Solo bakal Jadi Taman Termewah di Asia Tenggara

“Ada dua orang pencuri yang membawa prasasti ke Boyolali. Anehnya, kedua pencuri itu meninggal dunia setelah mencuri prasasti. Artinya apa, benda-benda itu sakral. Ini yang harus diperhatikan selama pengerjaan proyek revitalisasi taman,” paparnya.

Susanto menyampaikan bakal memberikan usulan dan saran kepada pelaksana proyek revitalisasi Taman Balekambang Solo. Dia menunggu pertemuan sosialisasi rencana proyek revitalisasi taman sebelum dikerjakan pada Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya