SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar menghadiri Bimbingan Manasik Haji di Hotel Permatasari, Ngijo, Tasikmadu, Rabu (10/05/23). (Istimewa/Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Niat sepasang suami istri (pasutri) asal Karanganyar, Iwan Cahyo dan Nanik Purwanti, menunaikan ibadah haji pada tahun ini terpaksa ditunda karena faktor biaya. Penundaan ini pun menambah panjang waktu bagi mereka pergi ke Tanah Suci, setelah 11 tahun penantian.

Iwan dan istri belum mampu melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang mengalami kenaikan. Biaya ibadah haji yang harus dilunasi sebesar Rp47 juta untuk keduanya. “Kami belum mampu melunasi. Nilainya hampir Rp50 juta. Tidak mungkin kami berutang untuk melunasi,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (17/5/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Surat penundaan keberangkatan haji telah diserahkan ke Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar. Sambil menunggu antrean keberangkatan haji di tahun depan, dia dan istri mulai menabung untuk menutup kekurangannya. Dia pun berharap tidak ada lagi kenaikan biaya haji yang ditetapkan pemerintah di tahun depan.

“Kami cukup gela kok naiknya (Bipih) banyak sekali. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, itu sudah kebijakan pemerintah,” tuturnya.

Iwan dan istri sejak awal menikah sudah berniat untuk menunaikan ibadah haji. Mereka mendaftar haji pada 2012 lalu. Saat itu antrean ibadah haji masih sembilan tahun. Sesuai jadwal awal, dia dan istri mestinya berangkat haji pada 2021. Namun tertunda karena pandemi Covid-19.

Padahal berbagai persiapan untuk menunaikan ibadah haji telah dilakukannya. Selain persiapan fisik, mental, juga materi. Namun sayangnya pemerintah menaikkan biaya perjalanan haji di luar dari perkiraan. Sehingga dana tabungan untuk membayar pelunasan haji yang dimiliki, tak mencukupi.

“Kami berpikir positif saja. Nanti kalau sudah ada panggilan dari Allah apa pun bisa,” katanya.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Sofyan Hadi, mengatakan selain sepasang suami istri, ada dua calhaj lain yang menunda keberangkatan ke Tanah Suci di tahun ini. Dua calhaj tersebut tak bisa berangkat karena sakit.

Lebih lanjut Sofyan mengatakan ada 795 calhaj asal Kabupaten Karanganyar yang berhak melakukan pelunasan biaya penyelenggaraan haji pada tahun ini. Selain jemaah haji reguler, ada juga 60 calhaj yang masuk kuota cadangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya