Masyarakat Dusun Kaligintung, Kelurahan Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, menggelar tradisi nyadran di makam pendiri desa, Kiai Midro dan Nyai Midro.
Tradisi turun temurun dari leluhur dengan mengarak berbagai macam hasil bumi, jajanan dan kirab budaya itu sebagai ungkapan wujud rasa syukur warga setempat kepada Tuhan YME atas kelimpahan sumber mata air
Tradisi turun temurun sejak ratusan tahun silam rutin dilaksanakan warga setempat untuk menghormati dan mendoakan tokoh agama Sunan Puger sekaligus sebagai sarana mempererat silaturahmi dan kerukunan warga.
Ketan, kolak dan apem yang biasa disajikan pada ritual ruwahan memiliki makna simbolis yang berkaitan erat dengan upaya menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan kepada sesama.
Tradisi nyadran menjadi ladang meraup penghasilan para pembersih makam, termasuk di Permakaman Lom Manis, Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/ Kabupaten Wonogiri.
Sego Pepesan adalah makanan khas yang disajikan setiap tradisi nyadran dilaksanakan oleh warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Masyarakat Desa Wadas biasanya melaksanakan tradisi Sadranan atau Nyadran dengan cara berziarah ke makam leluhur bersama-sama di tiga tempat pemakanan umum.