SOLOPOS.COM - Logo Campusbois Surakartans

Solopos.com, SOLO – Salah satu komunitas suporter Persis Solo, Campus Bois 1923 menemui Askot PSSI Solo untuk menyampaikan sejumlah tuntutan pada Jumat (21/10/2022) malam. Campus Bois 1923 mendesak adanya perubahan secara total tata kelola sepak bola di Indonesia.

Salah seorang anggota Campus Bois 1923, Ivan Bogdanov, menyampaikan hasil pertemuan itu sudah disampaikan secara resmi lewat media sosial. Pertemuan dengan ketua Askot PSSI Solo itu untuk berdiskusi dan menyampaikan tuntutan agar adanya perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia saat ini.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Menurutnya setelah melihat bahwa sikap dari tim Persis Solo selaras dengan harapan suporter yakni perubahan dalam tata kelola sepak bola melalui Kongres Luar Biasa (KLB) maka sebagai tim yang berdomisili di Jawa Tengah, fokus gerakan ditujukan pada Asprov PSSI Jawa Tengah yang memiliki hak sebagai voters untuk mendesak PSSI melakukan KLB.

Sebagai salah satu anggota dari Asprov PSSI Jawa Tengah, sikap dari Askot PSSI Solo tentu menjadi penting karena dapat menjadi daya tawar gerakan dalam mendesak Asprov PSSI Jawa Tengah untuk segera bersikap.

“Dalam pertemuan dengan Ketua Askot PSSI Solo tadi memiliki beberapa kesepakatan seperti merangkul semua pemangku kepentingan stakeholder sepak bola di eks keresidenan Surakarta untuk turut serta bersama memajukan dan mewujudkan visi sepak bola,” kata dia.

Kesepakatan selanjutnya yakni bersama, bermusyawarah dan bersepakat untuk mendukung transformasi seluruh aspek terkait tata kelola asosiasi sepak bola eks Karesidenan Surakarta dalam hal transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness.

Baca Juga: Gianluca Pandeynuwu: Awalnya Ingin Jadi Striker, Kini Sukses Sebagai Kiper

Lalu, Campus Bois 1923 menuntut Askot PSSI Kota Solo untuk segera bersikap atas tragedi Kanjuruhan yang telah menelan ratusan korban jiwa dan luka-luka serta mengawal kasus itu. Kemudian, pihaknya juga menuntut Askot PSSI Solo segera mendesak Asprov PSSI Jateng sebagai voters bisa menggunakan hak suara melakukan perubahan PSSI menjadi organisasi yang lebih baik lagi serta melakukan revolusi untuk perbaikan tata kelola sepak bola, sesuai dengan statuta federasi atau koridor-koridor yang berlaku dalam regulasi federasi.

Pihak Askot PSSI Solo juga akan berkomunikasi dengan Askab PSSI se-keresidenan Surakarta agar segera mengambil sikap yang sama guna memenuhi 2/3 suara anggota Asprov PSSI Jawa Tengah.

“Dengan adanya kesepakatan ini, kami berharap adanya upaya yang sama dari segenap suporter di Indonesia terkhusus wilayah Jawa Tengah agar dapat menyamakan gerakan, menyelaraskan tujuan sehingga harapan perbaikan tata kelola sepak bola dapat terealisasikan,” kata dia.

Baca Juga: Resmi! Ini Lima Tuntutan Persis Solo Terkait Penanganan Tragedi Kanjuruhan

Ia menambahkan pihaknya juga membawa harapan pada tim lain yang memiliki hak sebagai voters baik di Liga 1 dan Liga 2 agar dapat segera turut mengambil sikap yang sama, sikap agar adanya perbaikan tata kelola sepak bola.

“Keberanian itu tak datang dari hanya nama Kaesang atau dari siapa yang menjadi bekingan di belakang. Tapi, keberanian itu hadir karena sebuah harapan, harapan agar sepak bola yang dikelola dengan benar, harapan federasi diisi oleh orang-orang yang paham sepak bola,” kata dia.

Campus Bois 1923 juga mengusung tagline It’s Time to Take Over dengan hastag #RevolusiPSSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya