SOLOPOS.COM - Aktivitas pengeboran sumur dalam di kompleks perkantoran Pemkab di Kemiri, Mojosongo. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Sumur dalam Boyolali, DPU dan ESDM menyatakan pengeboran di sisi selatan hanya sumur uji

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Kabupaten Boyolali menyatakan aktivitas pengeboran di komplek perkantoran Pemkab Boyolali sisi selatan hanyalah untuk pembuatan sumur uji.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pemkab Boyolali belum tentu memanfaatkan lokasi tersebut untuk sumur dalam. Menurut Kabid ESDM DPU dan ESDM Boyolali, Sarju, lokasi pengeboran di depan kantor Dinas Koperasi dan UMKM itu baru sebatas pembuatan sumur uji, belum sampai dengan produksi air. Namun, ketika warga RT 001 dan RT 002/RW 004, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, menolak pengeboran sumur uji itu, DPU dan ESDM juga menyatakan siap pindah lokasi.

“Ya, nanti kami alihkan ke kompleks perkantoran yang sisi utara,” kata Sarju, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Jumat (14/8/2015).

Sarju menjelaskan saat ini Bidang ESDM sedang mencari potensi air tanah yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di kompleks perkantoran Pemkab Boyolali sisi selatan. Dalam pembuatan sumur uji itu, ESDM akan meneliti kualitas air dan potensi debit aliran air.

Dalam pengujian itu, ESDM mencari potensi air tanah yang bisa berproduksi paling tidak 15 meter kubik per hari. Anggaran yang sudah disiapkan untuk uji lokasi sumur dalam mencapai Rp160 juta.

“Sebenarnya selama ini kantor di kompleks sisi selatan sudah dapat pasokan air dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum [PUDAM] tapi sepertinya masih kurang.”

Jika di lokasi tersebut kualitas dan debit airnya memenuhi persyaratan, akan dimanfaatkan bidang cipta karya untuk membangun jaringan air bersih. “Kebetulan sudah ada penolakan dari masyarakat kami siap pindah.”

Sarju mengakui ada kekhawatiran dari warga Kemiri jika pembangunan sumur dalam berdampak pada potensi mengeringnya sumur dangkal milik warga. “Ya, biasa warga juga khawatir. Sebelumnya-sebelumnya juga begitu, rencana pembangunan sumur dalam di sekitar Kemiri juga tidak diperbolehkan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya