SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona (freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Jumlah kasus terkonfirmasi positif corona Sukoharjo bertambah dua menjadi 21 orang pada Kamis (23/4/2020). Di sisi lain, Pemkab Sukoharjo kehabisan alat rapid test sehingga orang yang berkontak erat belum bisa diperiksa.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menjelaskan dua kasus baru positif Covid-19 berasal dari Kecamatan Grogol. Satu orang yang berasal dari klaster Ijtima Gowa menjalani isolasi mandiri di rumah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sementara satu orang lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. “Kondisi alumni Gowa sehat dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Sementara satunya menjalani rawat inap karena mengalami batuk dan sesak napas setelah melakukan perjalanan dari luar kota,” katanya kepada Solopos.com, Kamis.

Hasil Sidang Isbat: 1 Ramadan 24 April 2020, Besok Puasa Hari Pertama

Yunia mengatakan Dinas Kesehatan Sukoharjo akan melakukan contact tracing dua kasus baru positif corona tersebut pada Jumat (24/4/2020). Semantara itu, tim tenaga kesehatan juga telah melakukan contact tracing kepada dua kasus positif sebelumnya.

“Yang tinggal di Nguter ternyata punya rumah di Solo Baru dan Solo. Beliau tinggal di Nguter sebelum sakit. Kami titipkan ke Dinas Kesehatan setempat untuk tracing yang di luar Sukoharjo. Kami juga melakukan tracing keluarga nakes di Palur,” ujarnya.

Menurut Yunia, persediaan alat rapid test habis sehingga orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 belum bisa diperiksa untuk deteksi penularan.

Hilang 2 Bulan Lebih, Kakek-Kakek Dlingo Boyolali Ditemukan Sudah Jadi Tulang Belulang

Pemkab Sukoharjo telah memesan 700 stik rapid test dan tahap berikutnya 5.000 stik dengan anggaran dari APBD Sukoharjo. “Insyallah akhir April sudah tersedia. Saat ini masih kosong,” ungkapnya.

Tantangan Contact Tracing

Yunia mengatakan petugas kesehatan di Sukoharjo menghadapi tantangan saat melakukan contact tracing karena kolega pasien pada kasus positif corona memiliki mobilitas tinggi.

Sementara itu berdasarkan informasi pada http://corona.sukoharjokab.go.id/ yang diperbarui Kamis diketahui ada tujuh kasus positif corona Sukoharjo yang isolasi mandiri di rumah.

Beda 8 Tahun, Peristiwa Orang Tenggelam di Waduk Kembangan Sragen Terjadi Lagi di Tanggal yang Sama

Sebelas pasien positif lainnya dirawat, dua meninggal, dan satu orang sembuh. Sementara untuk pasien dalam pengawasan atau PDP tercatat ada 16 orang. Dari jumlah itu, 11 orang di antaranya menjalani rawat inap, empat orang isolasi mandiri.

Selain itu, 29 orang PDP dinyatakan negatif dan satu orang meninggal. Jumlah orang dalam pemantauan atau ODP ada 557 orang. Perinciannya 322 orang selesai pemantauan 14 hari, 224 orang isolasi mandiri. Selain itu, ada 10 ODP yang rawat inap dan satu orang meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya