SOLOPOS.COM - Kepala DPPKBP3A Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti (kanan), Kabid Pengendalian Kependudukan dan KB Dinsos P3AKB Sukoharjo, Yudianta (tengah), dan Kabid Perlindungan Anak DPPKBP3A Sukoharjo, Sunarto memeragakan Salam Genre, Senin (6/6/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3AKB) Sukoharjo melaksanakan program-program sosialisasi kesehatan reproduksi kepada siswa maupun mahasiswa di wilayah setempat.

Kabid Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Dinsos P3AKB Sukoharjo, Yudianta, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (6/6/2022), menyebut salah satu programnya adalah berkaitan dengan pengendalian angka pernikahan dini melalui edukasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ada Pusat Informasi Konseling (PIK) untuk anak-anak usia SMP dan SMA. Ada juga program Generasi Berencana (Genre) untuk siswa SMA dan juga mahasiswa,” jelasnya.

Dia mengutarakan selama ini masyarakat mengenal tugas dinas yang mengurusi KB pasti berhubungan dengan alat kontrasepsi. Padahal, lanjut dia, pelayanan KB berupa alat kontrasepsi hanya sebagian kecil dari banyaknya program BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).

“Kami mengurus dari anak-anak pacaran, mau menikah, sampai lansia juga masuk dalam bagian program kami. Seperti Bina lansia juga kami lakukan agar warga lansia dapat mandiri di masa tuanya,” jelasnya.

Baca juga: Pernikahan Dini Masih Terjadi di Sukoharjo, Ini Upaya Mencegahnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, menyebut ada salam khusus (simbol) yang digaungkan dalam program Genre.

“Salam Genre seperti ini, mengacungkan tiga jari [jari tengah, jari manis, jari kelingking] kemudian telunjuk dan jempol membentuk lingkaran. Lingkaran ini artinya nol,” ujarnya sembari memeragakan Salam Genre.

Membangun Pusat Informasi

Dia menyebut makna lingkaran dari telunjuk dan jempul adalah zero atau nol yang menggambarkan tidak melakukan tiga hal. Pertama adalah tidak menikah dini. Remaja diberikan edukasi dianjurkan menikah ketika secara mental dan reproduksi sudah siap membina rumah tangga.

Zero kedua adalah tidak melakukan seks bebas [zero free sex]. Konseling ini untuk membangun pusat informasi antarremaja baik antarpelajar maupun antarmahasiswa, atau antarteman sebaya melalui forum PIK atau Genre tadi,” jelasnya.

Baca juga: Diperpanjang, Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Tutup hingga 21 Juni 2022

Diharapkan dalam kegiatan berupa penyuluhan dan sosialisasi, remaja memiliki kemampuan dapat memecahkan solusi dan mencegah remaja dari pergaulan bebas, sehingga ketika ada remaja yang punya masalah, maka bisa diselesaikan melalui bimbingan dan konseling sebaya.

Gerakan terakhir yakni zero narkoba, remaja juga diberikan wawasan tentang apa itu narkoba dan bagimana bahayanya jika seseorang mengonsumsi obat-obatan terlarang, sehingga melalui bimbingan ini diharapkan remaja bisa menjauhi narkoba.

Sebagai informasi, Perwakilan Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Sukoharjo telah mencetak prestasi dalam Pemilihan Duta Genre Jawa Tengah, Duta Genre putra Sukoharjo, Ajib Rahmad, berhasil menyabet Juara Satu dan akan mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam event nasional. Sedangkan Duta Genre putri Sukoharjo, Ziven Rintis, masuk peringkat 10 besar.

Baca juga: Selamat! Wakil Sukoharjo Sabet Juara I Duta Genre Putra Tingkat Jateng

Pemilihan Duta Genre Jateng dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi Jawa Tengah di Hotel Grand Arkenso Park View Semarang, Kamis (24/2/2022). Ajang tersebut diikuti 35 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Probo mengatakan Duta Genre diharapkan mampu memberikan sosialisasi dan edukasi untuk Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) dan Persiapan menjadi Orang Tua Hebat serta menerapkan delapan fungsi keluarga. Peran Duta Genre juga dibutuhkan untuk program percepatan penurunan stunting sampai 14% secara nasional sehingga pencegahan stunting harus dimulai dari remaja karena remaja pastinya akan menjadi orang tua.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya