SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, (mengenakan kemeja putih), bersama Forkopimda Karanganyar mengecek kesiapan peralatan dan kendaraan pada apel gelar pasukan kesiapsiagaan tanggap bencana di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Rabu (11/11/2020). (Espos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Jumlah sukarelawan bencana alam di Kabupaten Karanganyar mencapai seribuan orang. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyebut hal itu sebagai salah satu kekuatan penanganan bencana alam di Kabupaten Karanganyar.

Data yang dihimpun Solopos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, tercatat ada 40 komunitas potensi SAR. Dari jumlah itu terdapat hingga 800 sukarelawan aktif.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

"Sejak dulu saya sampaikan. Sukarelawan di sini banyak. Luar biasa. Bisa dilihat kalau kerja bakti membersihkan bekas tanah longsor dangkel [rumpun] bambu. Wuaduh, itu [ibaratnya] seribu orang bisa turun," kata Bupati seusai memimpin apel gelar pasukan kesiapsiagaan tanggap bencana di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Rabu (11/11/2020).

Polres Karanganyar Salurkan Sembako ke Veteran

Apel diikuti perwakilan stakeholder terkait, seperti TNI, Polri, Basarnas Pos SAR Surakarta, BPBD Kabupaten Karanganyar, Tim SAR Karanganyar, Satpol PP Karanganyar, Dishub PKP Karanganyar, Dinkes Karanganyar, PMI Cabang Karanganyar, dan lain-lain. Juliyatmono mengapresiasi kesiapsiagaan sukarelawan dan stakeholder terkait. Baik itu kesiapan personel maupun alat.

Yuli, sapaan akrabnya, mengakui Karanganyar rawan bencana longsor. Maka dari itu, apel pasukan dan simulasi menjadi salah satu hal yang rutin dilakukan setiap tahun.

Bupati menyebut mengatakan tahun ini mengalokasikan dana tidak terduga untuk penganganan bencana Rp2,5 miliar. Dana tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu dalam kondisi darurat.

71 Jabatan Perangkat Desa di Karanganyar Akan Dibiarkan Kosong Tahun Ini, Lho?

"On call selalu disiapkan. Tetapi kemungkinan lebih besar karena antisipasi termasuk Covid-19. Dana itu digunakan saat terjadi kasus akibat bencana alam. Misal jembatan putus. Pemerintah bisa menggunakan dana untuk darurat supaya masyarakat tidak terhambat kegiatan sehari-hari."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya