SOLOPOS.COM - Anak-anak Dusun Jajar, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, saat belajar di salah satu rumah warga yang dipasang Wireless Fidelity (Wifi) belum lama ini. Setelah ada Wifi mereka tidak harus ke bukit ketika mengikuti pembelajaran jarak jauh. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Anak-anak Dusun Jajar, Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri yang beberapa waktu lalu belajar di suatu bukit kini sudah tidak lagi bersusah payah menuju ke sana.

Kini di daerah tersebut sudah dipasang Wireless Fidelity (Wifi) di permukiman warga. Diberitakan sebelumnya, belasan anak di Dusun Jajar belajar di bukit saat ada pembelajaran jarak jauh. Karena di dusun tersebut tidak ada sinyal internet.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu anak yang sebelumnya belajar di bukit yakni Eka Saputri, 15. Ia merupakan warga Jajar, Tlogoharjo, Giritontro yang bersekolah di SMK 1 Donorojo.

Ngeyel Tak Pakai Masker, 3.500 Orang di Jateng Terjaring Razia, Apa Sanksinya?

“Senang sekali, bahagia. Sekarang sudah tidak harus ke bukit untuk belajar. Cukup di rumah teman yang dipasangi Wifi,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (1/9/2020).

Ia mengaku sudah satu pekan belajar di rumah temannya tersebut. Rumah temannya yang dijadikan pos untuk belajar hanya samping rumahnya. Ia mulai belajar dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Namun mulai pukul 12.00 WIB istirahat selama satu jam. Kemudian baru lanjut belajar.

Ia merasa senang karena dulu ketika mau belajar menempuh waktu sekitar 15 menit, kini hanya berada di samping rumahnya. Selain itu ia juga merasakan bedanya belajar di bukit dengan di rumah. “Kalau di bukit panas, perjalannya capek. Kalau di rumah enak, tidak panas. Kemudian juga tidak lelah,” kata Eka.

FTBM Wonogiri

Adaya fasilitas Wifi di daerah tersebut diupayakan oleh pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Wonogiri. Bendahara FTBM Wonogiri, Zuhdi Bahtiar Satoto, mengatakan pemasangan Wifi tersebut dilakukan pada pekan lalu.

Ada tiga tower yang dipasang atau disebar di bukit. Dari tower tersebut disalurkan ke dua rumah warga. Satu lokasi berada di rumah dekat bukit, satu lokasi berada di tempat yang agak jauh dari bukit. Kedua lokasi tersebut masih satu dusun.

“Saat pemasangan tower dan wifi memang cukup sulit. Beberapa kali harus dipindah towernya untuk mencari sinyal yang kuat. Kami buat dua lokasi di permukiman warga agar tempat belajar semua anak dekat dengan rumah,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Bupati Sragen Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka Setelah 1 Pekan

Saat ini, lanjut dia, anak-anak semakin dekat ketika akan belajar. Jika sebelumnya ada anak yang menuju ke bukit membutuhkan waktu 30 menit, kini hanya membutuhkan waktu lima menit untuk datang ke rumah yang dipasang Wifi.

“Warga tentunya bergembira. Dalam waktu dekat mereka menginginkan ada syukuran. Namun secara terbatas karena masih pandemi Covid-19,” kata Bahtiar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya