SOLOPOS.COM - Kepala Disdikbud Sragen Suwardi (di podium) menyampaikan arahan dan membuka Forum Pemangku Kepentingan Daerah di Aula SMAN 3 Sragen, Senin (22/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Program sekolah penggerak yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merupakan lompatan inovasi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Program tersebut selaras dengan visi misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen yang ingin mewujudkan sekolah unggulan di setiap kecamatan.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, dalam Forum Pemangku Kepentingan Daerah yang digelar di aula SMAN 3 Sragen, Senin (22/11/2021). Forum tersebut dihadiri ratusan orang dari unsur kepala sekolah penggerak di Kabupaten Sragen. Baik dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Forum yang mengambil tema Serentak bergerak Wujud Merdeka Belajar itu juga dihadiri para pembimbing dari empat perguruan tinggi, yakni Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara Sukoharjo, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Baca Juga: Temukan 509 Iklan Rokok, Forum Anak Sukowati Mengadu ke Bupati Sragen

“Program pemerintah pusat ini ternyata sesuai dengan visi dan misi Sragen. Awalnya, hanya 10 kabupaten/kota yang masuk dalam daftar sekolah penggerak. Sebenarnya Sragen itu tidak masuk daftar. Namun karena respons sekolah di Sragen bagus maka dimasukan menjadi kabupaten ke-11 dalam program sekolah penggerak tahap pertama, 2021,” jelas Suwardi.

Suwardi mengapresiasi semangat para guru dan pimpinan sekolah di Sragen. Hingga November, Suwardi mencatat ada 32 sekolah penggerak di Sragen. Dalam waktu singkat dengan persiapan cepat, ujar dia, bisa mendirikan 32 sekolah penggerak.

Dia menerangkan ada beberapa SMP di Sragen yang lolos menjadi sekolah penggerak. Tetapi karena kuotanya habis sehingga baru ada enam SMP penggerak. Sekolah penggerak di jenjang pendidikan lainnya yakni 7 TK, 16 SD, dan 3 SMA.

Baca Juga: Belum Ada Perbup yang Jadi Juknis Perda Kawasan Tanpa Rokok di Sragen

Suwardi berharap forum ini menghasilkan solusi-solusi dalam percepatan peningkatan kualitas pendidikan di Sragen. Dia berharap program sekolah penggerak betul-betul berjalan sesuai harapan sampai akhir.

Diskusi dalam forum itu dibagi beberapa kelompok dengan didampingi akademisi perguruan tinggi. Forum itu dilaksanakan dari pagi hingga sore hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya