SOLOPOS.COM - Para pengelola BUMDes dari berbagai desa di Sragen mengikuti forum sosialisasi usaha kemitraan dengan pihak ketiga yang difasilitasi DPMD di Aula Sukowati Setda Sragen, Jumat (17/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Belum semua desa di Kabupaten Sragen memiliki badan usaha milik desa (BUMDes). Dari 196 desa di Sragen, baru 192 desa yang memiliki BUMDes.

Dari jumlah itu yang sudah berbadan hukum baru 48 BUMDes dan baru 10 desa di antaranya yang mengantongi nomor induk berusaha (NIB). Data tersebut diungkapkan Direktur BUMDes Mojorejo Bangkit Sejahtera, Karangmalang, Sragen, Ady Sriyono, kepada Solopos.com, Sabtu (18/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ady menerangkan badan hukum itu syarat untuk mencari NIB. NIB sendiri fungsinya seperti surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan tanda daftar perusahaan (TDP). Dengan memiliki NIB maka BUMDes bisa bekerja sama dengan pihak ketiga.

Ady menerangkan proses mendapatkan NIB ini gratis, tetapi masih sedikit pengelola BUMDes yang mau mengurusnya.

Ia menyebut 10 BUMDes yang telah mengantongi NIB di antara Mojorejo, Karangmalang; Tangkil, Sragen Kota; Gebang, Masaran; dan Geneng Miri, Masaran. Selanjutnya BUMDes Jati, Sumberlawang; Jenalas, Gemolong; Kadipiro, Sambirejo; Sigit, Tangen; dan Karangmalang, Masaran.

Baca Juga: Ekspos Kasus Dugaan Korupsi BUMDes Berjo Digelar di Kejati Jateng

“BUMDes itu berdasarkan PP No. 11/2021 sudah merupakan badan hukum yang setara dengan perseroan terbatas dan yayasan,” jelas Ady, Sabtu (18/6/2022).

Ady mengakui selain banyak pengelola BUMDes enggan mengurus NIB, pemerintah desa sendiri juga pasif. Mereka memilih menunggu perintah dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sragen.

“Dalam pengurusan terkadang juga terkendala di tingkat desa karena untuk proses perizinan itu harus melalui mekanisme musyawarah desa (musdes),” katanya.

Sementara itu, Paguyuban BUMDes di Sragen difasilitasi DPMD Sragen mendapatkan penawaran kemitraan dari CV Alkafie Jaya Abadi, Jumat (17/6/2022). CV Alkafie Jaya Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemasok ayam frozen. Dari 60 BUMDes yang diundang, hanya separuhnya yang datang.

Sekretaris Paguyuban BUMDes Sragen, Taris Dwi Rahmawan, menyampaikan kemitraan usaha ini bagus secara bisnis. “Bagi BUMDes kuncinya ada di kepala desa. Kami pun akan menyampaikan penawaran tersebut kepada kepala desa. Kalau kepala desa setuju maka bisa,” ujarnya.

BUMDes di Sragen rata-rata bergerak di bidang wisata, penyediaan jaringan Internet desa, pedagangan, dan jasa pembayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya