SOLOPOS.COM - Siswa MAN 1 Karanganyar, Spartan, (mengenakan baju biru), berfoto bersama teman-teman sesama program pertukaran pelajar dari negara lain saat berada di Amerika Serikat. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, KARANGANYAR - Siswa kelas 12 MAN 1 Karanganyar, Spartan, menyelesaikan program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study Abroad (YES) di Amerika Serikat. Spartan berangkat pada Agustus 2019.

Tenang, Tak Ada Praktik Manipulasi Daging Babi Jadi Sapi di Karanganyar

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Saat itu Spartan duduk di kelas 11. Dia bersama 79 orang pelajar asal Indonesia mengikuti program YES selama setahun. Mereka dijadwalkan pulang Juni 2020 tetapi pandemi Covid-19 di dunia menyebabkan kepulangan dipercepat pada 11 April lalu.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat meminta seluruh pelajar asing di negeri Paman Sam itu pulang ke negara masing-masing. Spartan dan teman-temannya pulang setelah berkoordinasi dengan KBRI.

"Secara teknis gela. Rasanya menyenangkan sehingga hampir setahun ini tidak terasa. Saya ditempatkan di Kota Tucson, Negara Bagian Arizona. Begitu sampai sana, saya mendaftar sekolah di Catalina High School dan langsung masuk sekolah. Saya tinggal bersama keluarga angkat, Julio, 30. 80 pelajar dari Indonesia disebar ke penjuru Amerika Serikat," tutur dia saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon, Kamis (14/5/2020).

Karanganyar Tambah 3 Pasien Positif Corona, Lagi-Lagi Klaster Gowa

Spartan berulangkali menyampaikan kegembiraan karena mendapat kesempatan mengikuti pertukaran pelajar. Dia menyebut tinggal selama satu tahun di luar negeri dapat membuka wawasan dan menambah pengalaman. Salah satunya tentang sistem sekolah, budaya orang Amerika Serikat, dan lain-lain.

Anak kedua dari tiga bersaudara itu berteman dengan pelajar lain dari Pakistan, Palestina, Kamerun, Tunisia. Dia sekolah lima hari dalam sepekan mulai pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB.

"Kali pertama dalam hidup tidak melihat pohon pisang di Amerika Serikat. Tetapi di sana belajar memahami orang Amerika Serikat. Hampir semua program YES itu seru. Kami berbagi tentang budaya, pengalaman, berkebun, bertemu mahasiswa Indonesia di sana. Momen yang menyenangkan. Di sana ada empat mata pelajaran wajib, yakni sains, sosial [sejarah dan pemerintahan], matematika, dan bahasa inggris. Sisanya memilih program bebas," cerita dia.

Stok Aman, Harga Bahan Pokok di Karanganyar Kembali Normal

Pertukaran Pelajar Karanganyar

Pelajar yang mengambil jurusan Multimedia di MAN 1 Karanganyar itu melaksanakan kegiatan sukarelawan 30 jam hingga 100 jam selama program YES atau setahun. Saya melakukan kerja sosial di klub ekstrakurikuler sekolah.

Selama berada di Amerika Serikat, Spartan membawa Bendera Indonesia, merah putih, beberapa potong baju batik, baju lurik, baju warok warna hitam, iket, wayang punakawan, dan lain-lain. Dia mendorong adik kelas yang duduk di kelas 11 untuk mengikuti program pertukaran pelajar.

"Yang jelas, saya bersyukur ketika melihat momen yang saya lalui hingga saat ini. Saya masih pelajar tetapi mengalami banyak pengalaman dan kesempatan. Ini mimpi yang menjadi nyata. Saya merefleksi, momen itu digunakan apa, apa yang didapatkan. Saya bisa melihat perbedaan dari sudut pandang lain. Contoh, di Indonesia, kami termasuk mayoritas [umat Islam] di sana menjadi minoritas. Memahami nilai hidup beragama. Jadi bisa bersyukur nikmatnya beribadah," ujar dia.

Maret-April, Konsumsi BBM di Sragen Anjlok hingga 40%

Spartan berpesan kepada pelajar lain agar mengambil kesempatan yang datang. Kepala MAN 1 Karanganyar, Lanjar Utami, menyampaikan kebanggaannya terhadap capaian Spartan. Siswanya itu terpaksa mengulang duduk di bangku kelas 12. Tetapi Lanjar yakin hal itu tidak membuat semangat Spartan belajar menjadi kendor.

"Sebelum berangkat [Spartan] saya ingatkan bahwa di sana sudah sekolah maka tidak bisa nyambi [sekolah reguler]. Teknologi daring belum seperti sekarang. Tapi ini hal yang membanggakan. Bagian dari membawa visi madrasah yakni pengembangan karakter. Saya bangga. Spartan ini anak sederhana tetapi memiliki rasa percaya diri tinggi," tutur Lanjar.

Dia berharap pelajar di MAN 1 Karanganyar secara khusus dan Kabupaten Karanganyar secara umum dapat mengikuti jejak Spartan. MAN 1 Karanganyar, menurut Lanjar, memberikan kesempatan siswa mengembangkan ketrampilan sesuai minat dan bakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya