Solopos.com, MEDAN — Usaha laundry di lingkungan mahasiswa memang sangat tepat. Hal ini dikarenakan dengan segala kesibukan mahasiswa di kampus membuat mereka tidak sempat untuk mencuci bajunya sendiri.
Alih-alih ingin hemat, ada pula mahasiswa yang memilih untuk mencuci bajunya sendiri. Namun, aturan mencuci baju sendiri sepertinya dilarang di wilayah Sidorejo, Medan Tembung, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara.
Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik
Pasalnya, ada salah satu pengusaha laundry menyebut mahasiswa itu tugasnya hanya menuntut ilmu sehingga tak perlu mencuci baju sendiri. Pasalnya, mencuci adalah tugas laundry.
Pakai Seragam Warok, PNS Karanganyar Malah Dikira Pendekar Silat
Firasat Istri Korban Kecelakaan Ban Truk Lepas Hantam Pagar di Jajar Solo
“Pengumuman. Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa yang ada di Kota Medan, khususnya Pancing sekitar. Agar tidak lagi mencuci pakaian sendiri, sebab tugas klen kuliah ke Medan ini adalah belajar lalu jadi sarjana. Bukan mencuci. Sekali lagi buuuukaan mencuci. Karena mencuci adalah tugas kami. TJ Laundry,” bunyi spanduk tersebut.
Kemudian, di bawah tulisan tersebut terdapat keterangan yang justru bisa mengocok perut yang membaca. “Pasti sekarang klen senyum-senyum baca spanduk ini kaaan….jangan cuma senyum, pakaiannya dibawalah ke sini…,” tambahnya.
Untuk harganya bervariasi tergantung jasa yang digunakan oleh konsumen. Mulai dari paket reguler, super express, paket bulanan, setrika, dan promo enam kilogram (kg) dengan harga tertinggi Rp100 ribu per 20 kg (paket bulanan).
Pakai Seragam Warok, PNS Karanganyar Malah Dikira Pendekar Silat
Iklan laundry ini bahkan sempat viral seusai diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo, Selasa (5/11/2019). Bahkan, unggahan tersebut banjir komentar dari netizen. Berikut beberapa komentar lucu dari netizen.
“Setelah dibaca sampai habis langsung menggumam ‘iya juga ya’,” tulis @rexxkun.
“Marketing-nya cerdas,” tambah @lbefana.
“S3 Marketing ngegas,” lanjut akun @jusmiyati.