SOLOPOS.COM - Wapres Boediono (JIBI/Antara/Fanny Octavianu)

Solopos.com, SOLO–Harian Umum Solopos, Sabtu (10/5/2014) ini menghadirkan berita utama seputar kecelakaan bus di Sragen dan sidang kasus Century.

Berikut ini berita di halaman utama Solopos hari ini:

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

SIDANG CENTURY, WAPRES MEMANGGIL YANG MULIA

Ini baru pertama terjadi dalam sejarah dunia peradilan di Indonesia. Seorang wakil presiden (wapres) jadi saksi di pengadilan. Bahkan, hakim menyemprot Wapres Boediono karena sering mengaku lupa. Jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Boediono selaku mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) sebagai saksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Jumat (9/5/2014).

Meski prosedur pengamanan wapres tetap berlaku, pengamanannya tidak seketat yang diduga. Sidang bisa diskors kapan saja tanpa lebih dulu harus koordinasi dengan Paspampres. Saat Budi Mulya hendak ke toilet, hakim mempersilakan Boediono untuk ke toilet juga. Saat Boediono berjalan ke toilet, awak media bisa mengambil foto dia. Mantan Gubernur BI ini memang tidak terlalu banyak dikawal Paspampres.

Ketika menjawab pertanyaan,  Boediono meminta izin dulu kepada hakim dengan panggilan yang mulia. “Yang mulia, kami bisa langsung jawab,” begitu kata Boediono mengawali hampir setiap jawabannya. Biasanya Boediono mengakhiri dengan ucapan terima kasih. Pertanyaan yang diajukan JPU masih berkutat pada rapat dewan gubernur (RDG) pada 2008.

Karena peristiwa yang ditanyakan JPU itu tergolong kejadian lama atau sekitar enam tahun lalu, Boediono tak mampu menjawab beberapa pertanyaan. Dia sering mengaku lupa dan minta diingatkan kembali pertanyaan apa yang tadi JPU sampaikan. “Tolong saudara saksi jika memang lupa bilang lupa, kalau tidak tahu bilang tidak tahu,” kata ketua majelis hakim, Alfiantara.

Dengan santun Boediono menjawab, “Baik yang mulia.”

SUGENG RAHAYU KECELAKAAN, BOCAH BALITA JADI KORBAN

Seorang bocah berusia dua tahun, Hildan Sandi Juliansah menjadi korban dalam kecelakaan yang melibatkan Bus Sugeng Rahayu pelat nomor W 7744 UY dengan sebuah truk di jalan raya timur Sragen-Ngawi, Jumat (9/5).

Bocah asal Kedung Galar, Ngawi, Jawa Timur itu meninggal dunia karena menderita luka parah di kepala. Selain Hildan, kernet bus Sugi Hartono, 38, warga Ngadirejo, RT 003/RW 004, Gemarang, Kedungajar, Ngawi juga tewas dalam kecelakaan yang terjadi di wilayah Lemahbang, Sambungmacan, Kabupaten Sragen tersebut. Sepuluh penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi di depan Rumah Makan Nurul Huda sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum kejadian, Bus Sugeng Rahayu melaju dari arah timur (Ngawi) dengan kecepatan tinggi. Bus yang dikemudikan Nur Wahid, 27, warga Kepel, RT 002/ RW 001, Lojejer, Wuluhan, Jember berusaha menyalip sejumlah kendaraan yang melaju di depannya.

Sementara, dari arah berlawanan setidaknya tiga truk melaju. Dua truk berhasil menghindari bus. Namun saat Sugeng Rahayu tetap berusaha menyalip kendaraan di depannya, dari arah berlawanan masih melaju satu truk lagi berpelat nomor AD 1501 N yang dikemudikan Aguswanto, 32, warga Manding, RT 009, Mojorejo, Karangmalang, Sragen.

PERSIS MAIN ENJOY

Persis Solo membawa misi besar saat bertandang ke kandang Persitema Temanggung di Stadion Bhumi Phala Temanggung dalam lanjutan pertandingan Divisi Utama PSSI, Sabtu (10/5). Tiga poin dicanangkan pelatih Widyantoro untuk para anak asuhnya.

Pasukan Widyantoro memang digadang-gadang merebut tiga poin dari Laskar Bambu Runcing, julukan Persitema, untuk meraih posisi teratas di klasemen Grup 4. Sejauh ini, Persis tercatat dua kali mengemas kemenangan, yakni saat melawat ke markas Persipur Purwodadi, 22 April lalu, dan  menjamu Persip Pekalongan, 29 April.

Laskar Sambernyawa tertahan di peringkat kedua klasemen dan tertinggal tujuh poin dari PSIS Semarang yang telah menyapu bersih lima laga dengan kemenangan. Oleh sebab itu, Persis perlu melakukan perjuangan ekstra saat menantang Persitema jika ingin merebut puncak klasemen di akhir putaran pertama fase grup Divisi Utama.

“Target kami putaran pertama bisa cari poin sebanyak-banyaknya. Jadi besok [hari ini] harus bisa curi poin, kami harus maksimalkan usaha untuk mengambil poin penuh,” kata Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, kepada Espos, Jumat (9/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya