SOLOPOS.COM - Koran Solopos hari ini edisi Rabu (25/11/2020) mengulas tentang tugas berat menanti guru.

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos hari ini edisi Rabu (25/11/2020) mengulas tentang tugas berat menanti guru.

Guru akan menjadi garda terdepan dalam pengawasan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM).

Promosi BRI Microfinance Outlook 2024 Hadirkan Direktur ADB hingga Peneliti Harvard

Salah satu pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Solo, Nursalim, mengatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka (PTM).

Kebijakan ini membuat Pemkot dan masing-masing satuan pendidikan (sekolah) harus mempersiapkan diri, baik sarana dan prasarana kebersihan/kesehatannya maupun prosedur operasi standar (POS) PTM-nya.

Ini Kiat Disdikbud Jateng Hadapi Covid-19…

Menurutnya, pihak yang diharapkan paling siap di masing-masing sekolah adalah guru. Bersama Satgas Penanganan Covid-19 sekolah, mereka harus menjadi garda terdepan dalam pengawasan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM).

“Guru siap mengawal rencana pembelajaran tatap muka dan menjadi garda terdepan dalam pengawasan protokol kesehatan, di samping tetap berkewajiban menjalankan pendidikan dan pembelajaran,” ujarnya, Selasa (24/11/2020).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Orang Tua Sambut Risiko

Di tengah risiko pandemi Covid-19, para orang tua siswa dan sekolah siap mendukung penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya digelar mulai semester genap atau Januari 2021.

Orang tua beralasan jenuh dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebagian orang tua siswa sejumlah sekolah di Solo menyatakan siap menyambut PTM.

Tri Haryono, orang tua siswa SMP Warga, Solo, mengaku masih punya kekhawatiran melepas anaknya PTM dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda. Namun ia menilai PTM akan lebih baik ketimbang anak berlama-lama dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Kalau lihat situasinya [Covid-19] yang masih seperti ini, belum mereda, memang ada rasa khawatir kalau sekolah mulai PTM. Bagaimana nanti anak-anak di sekolah, apakah mereka benar-benar menjaga protokol kesehatan atau tidak, berkerumun dengan temannya atau tidak. Tapi menurut saya lebih baik PTM daripada PJJ karena anak bisa ketemu langsung dengan guru dan teman-temannya, walaupun masih terbatas,” ujar Tri, Selasa (24/11/2020).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

1 Januari PKL Manahan Pindah

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo memberi batas waktu pedagang kaki lima (PKL) sekitar Stadion Manahan untuk pindah dari area tersebut pada 1 Januari. Batas tersebut diberikan agar pedagang memiliki kelonggaran untuk berjualan hingga penataan dan pembersihan area menjelang Piala Dunia U-20 2021 dimulai. Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi mengatakan Surat Edaran (SE) terkait keputusan tersebut segera disampaikan kepada 132 pedagang.

Liga Champions: MU Tuntaskan Revans, Gebuk Basaksehir 4-1

“Kemarin sudah minta tanda tangan Pak Sekda tinggal menunggu turun. Kami memberi kelonggaran dengan berbagai pertimbangan bukan 1 Desember 2020 tapi 1 Januari 2021,” kata dia, saat dihubungi Espos, Selasa (24/11/2020).

Ihwal usulan pedagang bisa kembali berjualan di lokasi yang sama pasca berlangsungnya Piala Dunia, Heru menyebut keputusan itu belum pasti. Namun, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengusulkan agar sekitaran Stadion Manahan tetap steril seperti Gelora Bung Karno (GBK).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Bajo akan Bangun Sungai Bawah Tanah

Pasangan calon wali Kota Solo dan calon wakil wali Kota Solo dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) menyatakan akan membangun jalur kereta api bawah tanah dan sungai bawah tanah bila memenangi Pilkada 2020.

Keberadaan jalur kereta bawah tanah dinilai dapat mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas di Kota Bengawan hingga 100 tahun ke depan. Pernyataan tersebut disampaikan Bagyo Wahyono saat menggelar konferensi pers, Selasa (24/11/2020).

“Bagaimana kemacetan bisa terurai, salah satunya dengan kereta bawah tanah. Tapi itu program harus sampai pusat, sampai presiden. Apa mungkin. Tapi ini untuk kemajuan Solo dan menghemat dana hingga 100 tahun, ngirit banyak,” terang dia.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya